Rabu 10 Feb 2016 18:00 WIB

Dua Perusahaan di Tangerang Pailit

Red:

TANGERANG - Dua perusahaan di Kota Tangerang, Provinsi Banten, mengalami pailit. Akibatnya, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Abduh Surahman, ribuan pekerja di perusahaan itu terpaksa dirumahkan.

Ia mengaku belum mendapat laporan resmi dari perusahaan-perusahaan tersebut.Namun, mereka sudah mengumumkan kondisi sulit yang mereka alami kepada seluruh pekerja di lingkungan internal.

"Pekan lalu sudah ada kabar dari PT Wira Paper dan hari ini (kemarin—Red) PT Universal Footwear Utama (UFU) juga resmi mengalami pailit," ujar Abduh kepada Republika, di Tangerang, Selasa (9/2). Sebenarnya, PT UFU merumahkan 50 persen lebih pekerjanya menjelang Idul Fitri 2015.

Kebijakan merumahkan pekerja itu, kata dia, dilakukan perusahaan demi efisiensi. Manajemen perusahaan berharap perumahan pekerja bisa membantu mereka bangkit kembali dari keterpurukan. Namun, PT UFU nyatanya masih tetap saja sulit bersaing.

Dengan demikian, meski biaya produksi sudah diturunkan, mereka tetap saja mengalami kesulitan. Akhirnya, mereka menyatakan pailit. Abduh menambahkan, PT Wira Paper mengalami pailit karena adanya salah kelola.

Karena masalahnya  tidak dapat teratasi, maka pekan lalu perusahaan menyatakan pailit. Dari dua perusahaan besar itu, sekitar 2.400 pekerja dirumahkan, dengan perincian 2.000 pekerja dari PT UFU dan 400 pekerja lainnya dari PT Wira Paper.

Sebenarnya, lanjut Abduh, PT UFU memiliki lebih banyak lagi pekerja sebelum mengalami pailit. Sebab, pada tahun lalu sudah berusaha melakukan efisiensi dengan melakukan PHK besar-besaran terhadap lebih dari 50 persen karyawannya, jadi hanya tersisa 2.000 pekerja.

Saat ini terdapat 290 ribu tenaga kerja di Kota Tangerang. Jumlah itu berkurang 2.400 orang setelah PT UFU dan PT Wira Paper menyatakan pailit dan merumahkan pekerjanya. Di Kota Bogor terjadi PHK pada tahun lalu, tetapi pada 2016 belum terdengar adanya PHK.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor Samson Purba mengatakan, tahun lalu PHK terjadi di perusahaan Olimpic, yakni sebanyak 1.500 pekerja.

Pada tahun yang sama, ada pula satu perusahaan dalam proses melakukan PHK terhadap 46 pekerja. Samson menjelaskan, dalam soal PHK, pihaknya tak mungkin membuat surat imbauan antisipasi PHK karena memang tak tahu kondisi setiap perusahaan.

''Siapa tahu perusahaannya memang tidak mampu membayar gaji pekerjanya,'' jelas Samson. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Syarifuddin, mengaku belum menerima laporan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Tangerang yang dirumahkan atau di-PHK.

Sebanyak 18 industri besar dan 59 industri kecil di wilayah Kabupaten Tangerang menurut dia masih adem ayem dengan urusan PHK. Ia mengacu pada demo buruh Sabtu (6/2) lalu, isu yang dianggap bukan PHK, melainkan upah.

Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani, meminta pemerintah cepat tanggap dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru. "Ya, pemerintah harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, jangan sampai ada pengangguran berjamaah ke depan," kata Irma.

Ia menambahkan, pemerintah juga dituntut dapat memberi stimulus kepada perusahaan berbasis ekspor yang bermodal kecil. Langkah itu bisa menambah jumlah lapangan pekerjaan kepada masyarakat.

Terkait PHK massal, Irma menyatakan tak bisa menyalahkan siapa pun mengingat PHK terjadi karena daya beli masyarakat turun. Produksi perusahaan pada akhirnya tidak bisa menutup kebutuhan perusahaan hingga kemudian menyebabkan pengurangan karyawan.

"Kalau udah gini mau salahin siapa? Pemerintah juga enggak bisa disalahkan, perusahaan enggak bisa juga," kata Irma.

Menanggapi isu PHK Ketua BPP Hipmi Bidang Organisasi, Anggawira, mengatakan, Hipmi berencana membuat gerakan 1 juta pengusaha. Ini dapat dijadikan sebagai momentum bagi para pekerja yang kena PHK terjun ke dunia usaha.

Pakar digital marketing yang juga Komisaris PT Indo Menara Digital, Anthony Leong, menilai PHK dapat menjadi kesempatan emas bagi para pekerja terjun ke dunia bisnis. ''Karena 'power of kepepet' ini sangat ampuh membuat orang berkreasi sesuai kapabilitas," ucapnya.  c32/c35/Fauziah Mursid/Muhammad Nursyamsyi ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement