Rabu 30 Dec 2015 15:00 WIB

Pintu Tol Siaga

Red:

JAKARTA - Gelombang arus balik liburan akhir tahun diperkirakan bakal memuncak pada 3 Januari 2016 nanti. Kepolisian dan pengelola tol memfokuskan antisipasi di pintu tol untuk mencegah kemacetan parah seperti pekan lalu.

"Mari kita sama-sama evaluasi, pembayaran di tol itu lambat. Mengapa itu lambat?" kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno di Mabes Polri, Selasa (29/12). Penyebab lambatnya pembayaran tiket, menurut Putut, karena pengelola jalan tol menggunakan pembayaran manual.

Selain itu, kata Putut, masyarakat juga masih banyak yang tidak tahu informasi biaya yang harus dibayar walau harganya sudah dicantumkan di depan gerbang tol. "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengetahui kalau masuk ke tol Jakarta sampai ke Cikampek, sampai ke Cikopo, harus bayar berapa sehingga bisa menyiapkan uang pas," ujarnya. Selain itu, Putut juga mengimbau pengelola jalan tol agar menyiapkan dua orang untuk melayani di gerbang tol. Satu yang menerima uang dan lainnya menyiapkan kembalian.

Menurut Putut, antisipasi di gerbang tol bukanlah kewenangan polisi. Namun, ia siap menyediakan tenaga jika kepolisian dimintai bantuan. Di tempat yang sama, Kepala Koordinator Lalu Lintas Polri Condro Kirono juga mengimbau pengelola jalan tol untuk memasang petugas di setiap jalur pintu gerbang sepanjang 100 meter. Hal itu agar proses pembayaran bisa lebih cepat. "Jadi, palangnya juga angkat terus, kasih orang hingga 100 meter. Jadi, satu lajur itu dipasang banyak orang. Di Jawa barat seperti itu, bahkan polwan yang dipasang di situ," jelasnya.

Di pihak lain, PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek menyiapkan uang receh sebanyak Rp 1,2 miliar per hari untuk kembalian pembayaran tol pada musim libur akhir tahun. Persiapan uang kembalian ini untuk mengantisipasi antrean lama di gerbang tol. "Rp 1,2 miliar uang receh disiapkan untuk gerbang Tol Cikarang Utama," kata General Manager PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek Dadang Sumaryana, kemarin.

Adapun uang receh yang disiapkan antara lain pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, Rp 1.000, dan Rp 500. Penyediaan uang kembalian itu dilakukan agar pelayanan di loket gardu tidak mengalami antrean. "Kami tekan pelayanan di loket hanya tiga sampai lima detik," kata Dadang.

Menurut dia, keputusan pemerintah yang menyetop operasional truk industri melintas mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016, mampu mengurangi kepadatan di ruas jalan tol. Sebab, hasil evaluasi kemacetan lalu lintas pada mudik gelombang pertama, 20 persen kendaraan di ruas jalan tol merupakan truk besar.

Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengatasi penumpukan kendaraan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. Langkah antisipasi tersebut salah satunya dengan memasang berbagai rambu lalu lintas, khususnya di titik tempat peristirahatan atau rest area.

Menurut dia, saat ini jumlah kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek masih dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 609 ribu kendaraan di seluruh pintu Tol Jakarta-Cikampek. Sementara, di gerbang Tol Cikarang Utama yang akan dilewati oleh pengguna kendaraan dari arah Bandung, untuk saat ini masih dalam taraf normal sebanyak 76 ribu kendaraan. "Diperkirakan pada tanggal 3 Januari meningkat sebanyak 95.352 kendaraan di Tol Cikarang Utama," kata Iwan.

Selain pemasangan rambu lalu lintas, kata Iwan, pihaknya juga menyiapkan enam orang petugas untuk melakukan jemput kendaraan. Nantinya, keenam petugas tersebut akan menghampiri kendaraan yang mengantre di pintu masuk arah Jakarta menuju Cikampek untuk memberikan tiket. n c39/c37 ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement