Rabu 17 Dec 2014 16:00 WIB

Dunia Kecam Serangan Taliban

Red:

NEW DELHI -- Serangan Taliban terhadap sekolah militer di Pakistan mendapat kecaman dari dunia internasional. Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut aksi itu sebagai tindakan pengecut. "Saya sangat mengecam tindakan serangan teroris di sekolah Peshawar," ujar Modi dalam kicauannya di Twitter, Selasa (16/12).

India merupakan negara tetangga Pakistan. Keduanya kerap berselisih menyangkut isu-isu tertentu. Modi menilai serangan tersebut sangat brutal hingga sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tak sedikit orang tidak bersalah tewas, termasuk anak-anak. "Rasa simpati saya sampaikan kepada mereka yang kehilangan anggota keluarganya hari ini," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Sing sebelumnya juga telah mengutuk serangan tersebut. Menurutnya, serangan itu menunjukkan tindakan terorisme sesungguhnya.

Setidaknya 130 orang, termasuk 84 anak-anak, tewas akibat serangan Taliban ke sekolah militer di Peshawar. Pertempuran antara pasukan pemerintah dan Taliban berlangsung selama sembilan jam. Seperti dikutip Reuters, seluruh kesembilan penyerang tewas.

Amerika Serikat juga menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. Gedung Putih mengecam tindakan serangan Taliban terhadap sekolah tersebut. Presiden AS Barack Obama mengatakan, dia berjanji akan melanjutkan dukungan terhadap Pemerintah Pakistan untuk memerangi aksi terorisme dan ekstremisme. Ini diperlukan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Dengan menargetkan siswa dan guru pada serangan mengerikan ini, teroris sekali lagi menunjukkan kebejatan mereka," ujar Obama, seperti dilansir Gedung Putih.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menambahkan, pembunuhan lebih dari 120 orang ini sangat menghancurkan. Menurutnya, para pelaku tindakan teror harus diseret ke pengadilan.

Menteri Luar Negeri Jerman Franck Walter Steinmeier juga mengutuk tindakan kriminal tersebut dan menyebut para pelaku tak lebih dari seorang pengecut. "Kami turut berduka bersama rakyat Pakistan atas korban yang berjatuhan pada serangan teror tersebut. Bagi mereka yang terluka, kami berharap segera pulih," ujarnya.

Presiden Prancis Francois Hollande tidak mampu berkata-kata ketika mendengar serangan keji itu. "Tidak ada kata yang bisa mengekspresikan serangan terhadap siswa di sekolah," ujar Hollande dalam pernyataannya.

Hollande mengatakan, Prancis mendukung penuh langkah Pakistan untuk memerangi aksi terorisme. Sementara, Perdana Menteri Inggris David Cameron menilai peristiwa ini sangat menakutkan. "Kabar dari Pakistan sangat mengejutkan. Sangat mengejukan ketika siswa dibunuh dengan mudah saat bersekolah," katanya, seperti dikutip RTE News.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah menyatakan hari berkabung nasional selama tiga hari. Sebetulnya, ketika pertama kali terpilih, Sharif memiliki ambisi untuk berdamai dengan Taliban.

Pemerintah pun sempat menggelar rangkaian dialog dengan utusan Taliban. Sayangnya, di tengah jalan tidak ada kesepakatan yang terjadi di antara keduanya. Taliban kembali melancarkan aksi serangannya, begitu pula dengan pemerintah. n reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement