Senin 24 Nov 2014 13:31 WIB

BNPB: Waspadai Banjir dan Longsor

Red:

JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan ekstrem. Kondisi tersebut sebagai dampak dari perubahan iklim global.

"Perubahan iklim global telah berpengaruh pada makin seringnya hujan-hujan ekstrem, seperti saat banjir bandang di Sulut, Jakarta, dan pantura sehingga terjadi banjir dan longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada Republika, Ahad (23/11).

Dia melanjutkan, potensi terjadinya bencana banjir dan longsor pun masih tetap tinggi. Kondisi itu dipengaruhi kerusakan pada daerah aliran sungai (DAS), terjadinya sedimentasi, penumpukan sampah, serta adanya permukiman di bantaran sungai.

BNPB memprediksi terjadinya puncak musim hujan pada Januari 2015. Puncak musim hujan pada Januari tersebut akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Seperti di wilayah Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng, dan Sulawesi, musim hujan puncaknya pada Januari nanti," katanya.

Dia melanjutkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memprediksi musim kemarau nanti akan berlangsung normal. Dengan begitu, tidak akan ada pengaruh La Nina yang dapat menyebabkan hujan ekstrem terjadi.

Khusus untuk warga Jakarta, Sutopo juga memperingatkan agar masyarakat Ibu Kota mewaspadai potensi banjir pada pekan ketiga Januari hingga pekan pertama Februari. Pada periode itu biasanya puncak hujan terjadi di wilayah Jakarta.

Kepala Subbidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, sejumlah wilayah di Jabodetabek saat ini telah memasuki musim hujan. Ia pun menyebutkan, awal musim hujan kali ini mengalami keterlambatan. "Puncaknya masih Desember, Januari, sampai Februari," jelasnya.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, BPBD Kota Tasikmalaya menyiagakan satgas penanggulangan darurat bencana untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan banjir dan longsor. Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Soni Sudrajat mengimbau warga agar waspada dan tetap menjaga lingkungan karena Tasikmalaya saat ini masuk dalam kondisi siaga bencana.

Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memprioritaskan pembangunan lima waduk dengan anggaran sekitar Rp 400 miliar per waduk. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, selain untuk menampung air saat musim hujan, pembangunan waduk juga bertujuan untuk mengairi 80 ribu hektare sawah di Jateng.n c71/c87 rep: dessy suciati saputri ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement