Sabtu 26 Jul 2014 15:00 WIB

Pemudik Menumpuk di Merak

Red: operator

Ketersediaan bus di Bakauheni kurang memadai.

MERAK --Para pemudik dari Pulau Jawa yang menuju Pulau Sumatra terpaksa harus bersabar mengantre di Pelabuhan Merak, Banten. Ribuan pemudik saling berdesakan berdiri mengantre guna mendapatkan tiket penyeberangan ke Bakauheni, Lampung.

Sejak Jumat (25/7) pagi, para pemudik yang tak membawa kendaraan pribadi sudah menumpuk di Merak. Seluruh loket terlihat dipadati pemudik yang turun dari Terminal Terpadu Merak (TTM). Para pemudik mengaku lebih nya man menggunakan angkutan umum dari pada menggu na kan ken daraan pribadi, se perti sepeda motor atau mobil pribadi.

"Lebih nyaman mudik naik angkutan umum, meski pun membeli tiket harus mengantre," ujar Samun, pemudik asal Bogor yang ingin ke kam pung halamannya di Lampung Selatan, Jumat (25/7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Ribuan kendaraan pemudik antre saat akan masuk ke kapal roro untuk menyebrang ke Pulau Sumatera, di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (26/7) .

 

Hal yang sama dialami Hen dra dan keluarga yang akan mudik ke Palembang, Sumsel. Dia hanya berharap, antrean loket ke re ta api dari Bandar Lampung ke Palembang tidak akan separah antrean loket penyeberang an di Merak.

Selain penumpang umum, kendaraan yang membawa pemudik juga mengular dari Tol Merak sampai pintu gerbang pelabuhan. Antrean kendaraan mencapai enam kilometer. Antrean kendaraan ti dak bisa terurai sejak Jumat (25/7)

pagi sampai sore. "Kami datang ke sini sejak pagi hingga kini masih tertahan dan belum masuk ke dermaga Pelabuhan Merak," kata Yasril, sopir yang hendak menuju Padang, Su matra Barat.

Kendaraan pemudik di Merak sulit bergerak karena datang secara bersamaan sehingga terjadi penumpukan di dermaga maupun kantong-kantomg parkir. Selain itu, kendaraan di Tol Merak juga sangat padat. Ribuan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi berhenti total dan sulit bergerak kendati antrean di depannya mulai bergerak maju.

Menurut Yasril, kapasitas tempat parkir di Pelabuhan Merak tidak bisa menampung kendaraan pemudik hingga mengular ke Jalan Cikuasa Atas. Dia pun meminta pengelola ASDP Merak agar menyediakan lahan parkir yang bisa menampung ribuan kendaraan pada masa mendatang. "Biar nggak macet terus setiap mudik."

General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Yanus Lentenga mengatakan, antrean kendaraan terjadi akibat pemudik datang secara bersamaan dan cuaca di perairan Selat Sunda sedang buruk. Dia memprediksikan, antrean kendaraan masih berlangsung sampai Sabtu (26/7) lantaran pemudik te rus berdatangan.

Menurut Yanus, ASDP Merak terus bekerja keras untuk mengurai antrean kendaraan dengan mempercepat proses bongkar muat di dermaga. "Kita percepat proses bongkar muat di dermaga yang sebelumnya 60 menit, namun kini menjadi 45 menit," katanya.

Antrean di Merak bukanlah titik akhir penderitaan pemudik. Di Pelabuhan Bakauheni, Lam pung, pemudik terpaksa harus kem bali menunggu lama bus yang akan mengangkut mereka ke kam pung halaman masing-masing. Penyebabnya, jumlah bus yang disediakan kurang dibandingkan jum lah pemudik. Pemudik pun terpaksa menunggu bus bantuan tiba di Bakauheni.

Pemudik yang datang dari Pelabuhan Merak memang didominasi oleh penumpang umum dan pemudik yang menggunakan mo tor. Antrean pemudik yang ingin ke luar kapal pun terjadi di Der maga II dan III. Jumlah pemudik di Bakauheni terus meningkat se iring kedatangan kapal peng ang kut penyeberangan. rep:mursalin yaslan/c60/c67/antara, ed:eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement