Kamis 25 Aug 2016 15:00 WIB

Menpora Prioritaskan Enam Cabang

Red:

 

Republika/ Yasin Habibi        

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyebut setidaknya ada enam cabang olahraga yang menjadi prioritas pemerintah. Enam cabang olahraga tersebut, yakni bulu tangkis, angkat besi, panahan, atletik, dayung, dan renang.

Menurut Imam, untuk mengembangkan enam cabang olahraga prioritas tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan memindahkan sejumlah atlet untuk berlatih di pusat pelatihan khusus Olimipade di Cibubur, Jakarta Timur.

"Di Cibubur kita punya Olympic Center. Semuanya ada di sana, mulai dari tempat pelatihan, tempat tinggal, dokter, dan fasilitas pendukung lainnya kita siapkan," ujar Menpora di Istana Merdeka, kemarin.

Nahrawi mengatakan, penggemblengan para atlet tidak boleh ditunda lagi dan harus sesegera mungkin dilaksanakan.

Meski begitu, ia menyadari bahwa hal itu membutuhkan dukungan semua pihak karena dari sisi pembinaan sampai kompetisi, penyesuaian, keterampilan, bahkan hingga teknologi terbaru sampai terapan baru dari olahraga membutuhkan dana besar.

Terkait pendanaan tersebut, sambung Imam, pemerintah juga akan segera membentuk Yayasan Dana Olahraga. Yayasan ini akan menampung dana pengembangan olahraga di luar APBN, misalnya, sumbangan dari dana kegiatan sosial perusahaan-perusahaan. "Alhamdulillah, Presiden baru saja menyetujui agar dibentuk Yayasan Dana Olahraga," kata dia.

Imam belum mau memerinci tentang rencananya itu. Namun, Imam pernah menyampaikan, mengandalkan negara sebagai sumber utama peningkatan prestasi olahraga nasional tergolong sulit. Apalagi, penggunaan anggaran negara itu diharuskan melewati proses politik dan pelibatan lembaga negara lainnya.

Imam lebih percaya dengan pelibatan dan kerja sama swasta dalam keolahragaan. Sebab, menurut dia, negara-negara maju dan berkembang lainnya juga mengandalkan swasta sebagai sumber utama peningkatan prestasi olahraganya.

Sebelumnya, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menyatakan, Indonesia harus mulai membangun peluang dari cabang olahraga lain menjelang gelaran Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. "Saya rasa untuk Olimpiade Jepang kita tidak bisa hanya berharap pada badminton," kata Erick, pekan lalu.

Tanpa pengembangan cabang olahraga lain, ia mengkhawatirkan Indonesia bakal tertinggal dari negara-negara lain di Asia Tenggara. Vietnam, misalnya, pada Olimpiade kali ini berhasil meraih emas perdana dari cabang menembak, sedangkan Singapura memperoleh emas perdana dari cabang renang.

Sejumlah cabang unggulan Olimpiade menyatakan telah menjadwalkan rencana penggemblengan. Pengurus Besar Panahan Indonesia (PB Perbani), misalnya, menyatakan bahwa pelatnas menyambut berbagai gelaran internasional akan langsung dilakukan selepas gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat, September nanti.

"Setelah PON, baru akan diadakan pelatnas lagi," kata Sekjen PB Perbani Alman Hudri. Mengenai pendanaan para pemanah, menurut Alman, pihaknya mengikuti kebijakan Kemenpora, yakni tidak menggunakan dana APBN, tapi anggaran daerah (APBD).

Mengenai evaluasi tim panahan Indonesia pada Olimpiade 2016, ia menghargai kerja keras para atlet. Hanya saja, pihaknya menyoroti permasalahan pada mental bertanding.

Ia mencontohkan aksi pemanah andalan Tanah Air, Riau Ega Agatha. Ega mengalahkan unggulan pertama asal Korea Selatan, Kim Woo-Jin, pada babak 32 besar di sektor tunggal putra. Namun, pada tahap 16 besar, atlet asal Surabaya, Jawa Timur, itu ditumbangkan pemanah Italia, Mauro Nespoli, tiga set langsung.

Sedangkan, atlet angkat besi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Eko Yuli, akan memulai pelatihan nasional pada Oktober 2016 setelah mengikuti PON XIX. "Persiapan kami tidak main-main. Meskipun akan ada SEA Games 2017, kami konsentrasi untuk Asian Games 2018," kata Eko Yuli di sela-sela penyambutan atlet peraih medali, kemarin.

Eko mengatakan, atlet-atlet angkat besi peserta Asian Games 2018 merupakan atlet-atlet yang juga menjadi juara dalam Olimpiade 2016 sehingga peta persaingannya akan seketat Olimpiade. Pelatnas cabang angkat besi, lanjut Eko, akan dilakukan di Cibubur, Jakarta Timur. "Sudah disiapkan di Cibubur. Soal timnya, itu manajer dan pengurus besar yang akan memutuskan," katanya.     rep: Halimatus Sa'diyah, Febrian Bata/antara, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement