Senin 27 Jun 2016 20:56 WIB

Tol Brebes Timur Siap Digunakan

Red: Arifin

JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen Agung Budi Maryoto mengatakan, kesiapan tol mudik Brebes Timur telah 90 persen. Hal tersebut berdasarkan hasil survei lapangan yang telah dilakukannya beberapa kali. 

"Survei langsung di lapangan, mulai dari Banten sampai Brebes kan tol itu paling ujung Brebes Timur. Dari pantauan, 80 sampai 90 persen sudah dalam kondisi baik," ujar Agung saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (26/6).

Agung menjelaskan, memang masih ada dua jembatan di daerah Tegal yang dalam masa perbaikan. Namun Agung yakin, H-7 Lebaran, jembatan itu telah siap digunakan dan dilewati kendaraan para pemudik. "Diperkirakan, H-7 selesai sih belum, tapi lebih baik."

Demi menjamin kelancaran arus mudik, polisi akan menempatkan sejumlah petugas untuk berjaga di dua jembatan itu. Dengan harapan, petugas tersebut akan mengatur jalannya lalu lintas agar tak terjadi kemacetan. 

''Ya agak tersendat di situ, nanti akan ditempatkan anggota untuk membantu mengatur supaya bergantian, karena memang situasinya belum selesai dua jembatan itu," kata Agung.

Sementara itu, keberadaan pasar tumpah di jalur pantura Kabupaten Cirebon rawan menjadi titik kemacetan saat arus mudik mendatang. Petugas kepolisian pun menyiapkan langkah antisipasi dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kondisi itu. 

Kapolres Cirebon, AKB Sugeng Haryanto, menyebutkan sejumlah pasar tumpah yang selama ini berpotensi menjadi titik rawan kemacetan, di antaranya Pasar Tegalgubug, Pasar Pasalaran, dan Pasar Gebang. ''Kami sudah siapkan langkah antisipasinya,'' ujarnya. 

Sugeng menjelaskan, untuk mengurangi kemacetan di Pasar Tegalgubug, terutama saat memasuki hari pasaran pada Selasa dan Sabtu, para pedagang dilarang berjualan di bahu jalan. 

Sedangkan untuk pedagang di Pasar Pasalaran, Sugeng menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Cirebon untuk melakukan upaya persuasif. Pasalnya, sejak terbakar beberapa waktu lalu, para pedagang berjualan hingga bahu jalan.

Mulai Senin (27/6) ini, mereka diminta untuk pindah ke pasar darurat. Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi macet di Pasar Gebang, polisi berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk meminta para pedagang tidak berjualan di bahu jalan. 

''Petugas kami juga akan disiagakan di setiap pasar. Mereka akan membentuk pagar betis saat hari pasaran,'' ujar Sugeng. Di sisi lain, memasuki H-10 Lebaran, jalur alternatif Lingkar Sumpiuh belum dipasangi lampu penerang jalan. 

Padahal, jalur tersebut telah diresmikan dan dinyatakan siap dibuka pada Rabu (22/6) lalu. Pemasangan lampu lalu lintas menjadi tanggung jawab Pemkab Banyumas, Jawa Tengah.

"Janjinya pada H-10 lebaran sudah terpasang (lampu). Desainnya, lampu akan dipasang portabel,'' kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Wilayah Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, I Ketut Darmawahana, kemarin. 

Jalur Lingkar Sumpiuh memiliki panjang 5,05 kilometer dengan lebar 24 meter. Jalur ini dibangun untuk mengurai kepadatan di jalan yang lama sepanjang 4,6 km. Jika pemudik melalui Lingkar Sumpiuh, diyakini arus lalu lintas akan lancar. 

Jalur lama di Kecamatan Sumpiuh dari arah Jakarta masuk Purwokerto ataupun sebaliknya melintasi Lapangan Kebokura, lanjut ke kantor Kecamatan Sumpiuh, pasar, perlintasan kereta api sebidang Sumpiuh Km BMS 19+700. 

Kemudian melewati RS NU, SPBU, Desa Gumelar Lor, Gumelar Kidul, jalan nasional Ruas Buntu Batas Kedu Selatan, Overpass Perlintasan Kereta Api dan keluar ke arah Kebumen, lanjut Yogyakarta dan Solo. Jika melewati jalur baru, lokasi-lokasi tersebut tidak akan terlewati.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Maritim Semarang meramalkan limpasan air laut yang masuk ke darat masih akan terjadi di wilayah pantura Semarang pada sekitar sepekan sebelum Lebaran.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Semarang Retno Widyaningsih mengatakan, periode kenaikan permukaan air laut terjadi antara 23 hingga 29 Juni 2016. Ketinggian air laut akan mencapai satu meter atau naik 40 cm dibandingkan tinggi normal, 60 cm. Menurut dia, naiknya air laut akan terjadi pada sekitar pagi hingga siang hari.   rep: Mabruroh, Lilis Sri Handayani, Sonia Fitri/antara, ed: Ferry Kisihandi 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement