Rabu 22 Jun 2016 15:00 WIB

Kemensos Desak Relokasi Warga

Red:

PURWOREJO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta agar warga di daerah-daerah yang memiliki topografi tanah yang rentan bencana alam, baik banjir maupun longsor, agar segera direlokasi. Hal tersebut guna menghindari timbulnya korban lebih banyak terkait bencana longsor dan banjir.

"Daerah yang rawan bencana alam banjir dan tanah longsor, warganya sebaiknya segera direlokasi. Ini dilakukan untuk menghindari korban jiwa berjatuhan," ujar Khofifah saat mengunjungi lokasi terdampak longsor di Purworejo, Selasa (21/6).

Di Purworejo, kata Khofifah, ada 19 rumah yang sedang dikomunikasikan dengan pemda untuk segera direlokasi ke tempat permukiman yang lebih aman. Kemensos juga telah menyerahkan bantuan logistik dan santunan kematian untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Hari Hikmat, menuturkan, bantuan senilai Rp 1,4 miliar itu terdiri atas bahan makan orang dewasa, bahan makanan anak, obat-obatan, alat evakuasi (tenda dan matras), serta selimut. "Kami juga menyalurkan santunan ahli waris, bantuan untuk korban luka berat, serta distribusi kendaraan siaga bencana. Seluruh alat diserahkan hari ini oleh Mensos di Purworejo," ujar Hari.

Sementara itu, sebanyak 17  korban bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Jawa Tengah belum ditemukan hingga Selasa (21/6) siang. Ketujuh belas korban berasal dari dua kabupaten.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nughoro, memerinci, 11 korban banjir dan tanah longsor yang masih dicari berasal dari Kabupaten Purworejo dan enam jenazah lain berasal dari Kabupaten Kebumen.

Hingga kemarin siang, 43 korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor telah dievakuasi. Korban meninggal masing-masing berasal dari Kabupaten Purworejo (32 orang), Kabupaten Kebumen (dua orang), Kabupaten Banjarnegara (enam orang). Sedangkan, tiga orang korban masing-masing berasal dari Kabupaten Rembang, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Sukoharjo. Sutopo melanjutkan, proses pencarian korban masih terus berlanjut di masing-masing kabupaten.

BNPB juga mengimbau masyarakat Provinsi Jawa Tengah tetap waspada dengan bencana banjir dan tanah longsor yang berpeluang kembali terjadi di kawasan tersebut. Kondisi musim kemarau basah dengan curah hujan tinggi diperkirakan dapat memicu kembali terjadinya banjir dan tanah longsor. "Potensi banjir dan longsor masih tinggi, khususnya di daerah perbukitan, pegunungan, dan kawasan dataran rendah di sekitar aliran sungai," ujar Sutopo.

Pengaruh La Nina yang menguat pada Juli hingga September mendatang, lanjut dia, juga berimbas pada curah hujan di Jawa Tengah. Meski demikian, pihaknya pun mengingatkan, potensi banjir dan tanah longsor umumnya tetap tinggi di hampir seluruh wilayah Indonesia.   rep: Dian Erika Nugraheny/antara, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement