Selasa 30 Jun 2015 14:00 WIB

Drajad Wibowo, Pengamat Ekonomi Indef: Tim Ekonomi Titik Lemah Jokowi

Red:

Presiden Jokowi mulai serius membahas perombakan kabinet, yang disoroti adalah tim ekonomi yang disebut tak memiliki jenderal lapangan. Apakah memang perlu merombak tim ekonomi?

Tim ekonomi memang titik lemah pemerintahan Jokowi walaupun kita harus mengakui bahwa memang ada masalah perekonomian global yang berdampak ke Indonesia. Itu tidak bisa dimungkiri. Tapi yang menjadi masalah sekarang, kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi dari pelaku pasar itu rendah.

Kepercayaan investor rendah karena jarang sekali muncul berita baik dari pemerintah mengenai perekonomian Indonesia. Kepercayaan orang kan bakal menurun kalau terus-terusan mendengar berita buruk. Padahal mereka orang yang akan menaruh uang di Indonesia. Jadi, memang yang menjadi salah satu masalah tim ekonomi ini kurang berhasil menciptakan berita-berita baik.

Contoh berita-berita buruk itu yang seperti apa?

Misalnya kabar bahwa penerimaan pajak yang masih lebih rendah dari tahun lalu, kemudian juga penyerapaan anggaran yang lambat. Berita-berita yang muncul berita yang kurang menggembirakan. Kemudian ditambah berita nonekonomi. Contohnya keributan antara KPK-Polri.

Akibatnya kepercayaan investor terhadap kapasitas manajerial pemerintahan ini menjadi rendah. Meski begitu, kita tidak bisa 100 persen menyalahkan tim ekonomi. Tapi, tim ekonomi sangat bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi saat ini.

Pemerintah selalu menyebut faktor global yang membuat ekonomi Indonesia tertekan. Bagaimana menurut Anda?

Sejak Oktober tahun lalu saya sudah berpesan bahwa 2015 ini bakal jauh lebih sulit. Pemerintah pun tahu tahun ini memang lebih sulit. Seharusnya ada antisipasi. Nah, antisipasi ini yang tidak muncul. Tapi, sekali lagi, tidak bisa menyalahkan 100 persen tim ekonomi. Tapi, tim ekonomi tidak bisa melepas tanggung jawab.

Kira-kira siapa dari tim ekonomi yang pantas terkena reshuffle?

Tidak etis saya sebutkan.

Lalu, sosok seperti apa yang Anda harapkan bisa memimpin tim ekonomi bila ada perombakan kabinet?

Saya dengar kan katanya Sri Mulyani digadang-gadang mau masuk lagi. Saya mewanti-wanti kepada Jokowi jangan lakukan kesalahan yang sama. Kalau itu dilakukan lagi, ya akhirnya akan kembali pola ekonomi seperti yang dulu.

Jangan karena ada persoalan ini kemudian solusinya mengambil orang-orang yang selama ini sudah terbukti meningkatkan kesenjangan sosial, pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas, dan basis industri semakin lemah. n ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement