Senin 26 Jan 2015 13:00 WIB

Fauzi Ichsan, Kepala Ekonom Standard Chartered Bank: Faktor Global Lebih Berpengaruh

Red:

Melihat kondisi politik konflik KPK versus Polri saat ini, apa dampaknya bagi ekonomi Indonesia?

Dampaknya sebetulnya terbatas karena faktor global lebih dominan ketimbang faktor domestik.

Faktor global seperti apa yang lebih berpengaruh?

Kebijakan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) menyuntik modal 50 miliar euro ke pasar uang zona Eropa membuat rupiah menguat dan IHSG-nya (indeks harga saham gabungan) menguat. Karena memang itu kebijakan yang didesain untuk memperlemah euro, terjadi pelemahan euro terhadap mata uang Asia dan rupiah.

Jadi faktor apa saja yang saat ini berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia?

Pertama, kebijakan ECB Bank Sentral Eropa menyuntik sekitar 50 miliar euro setiap bulan ke pasar uang Eropa berdampak terhadap pelemahan euro. Kedua, dengan kebijakan Bank Sentral Eropa, kemungkinan Bank Sentral Amerika (the Fed) menaikkan suku bunga mengecil. Kalau the Fed naikin suku bunga, dolar (AS) akan menguat tajam sehingga akan memukul ekonomi Amerika Serikat. Harga minyak bumi kan sedang turun drastis.

Jadi, konflik KPK dan Polri tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia?

Sementara ini, faktor global lebih memengaruhi daripada faktor dalam negeri. Faktor dalam negeri tidak berdampak terhadap pada pemerintah. Sementara ini (konflik KPK-Polri) kan tidak mengakibatkan pemerintah jatuh atau reshuffle kabinet, kebijakan ekonomi jalan terus, kebijakan fiskal dan moneter jalan terus.

Ini bukan sesuatu yang akan mengubah arah pembanguan ekonomi Indonesia. Ini kan masalah KPK dan Polri. Masalah politik akan selalu ada di negara mana saja. Sementara ini, faktor global yang berpengaruh, makanya rupiah menguat, IHSG menguat.  c87 ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement