Kamis 08 Dec 2016 15:00 WIB

Aksi 212 Gerus Elektabilitas Ahok

Red:

JAKARTA -- Aksi Bela Islam III yang digelar pada 2 Desember lalu dinilai semakin memperkuat pengaruh faktor keagamaan terhadap persepsi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2017. Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun berpendapat, aksi 212 yang dihadiri jutaan umat Muslim dari berbagai pelosok daerah beberapa waktu lalu semakin memperkuat variabel agama sebagai pertimbangan pemilih dalam menjatuhkan pilihannya di pilkada 2017.

"Pemilih  mengalami polarisasi yang cukup tajam di dalam arus agama dan etnisitas. Seperti di kalangan pemilih non-Muslim, misalnya, sekira 70 sampai 80 persen dari mereka secara solid menjatuhkan pilihannya kepada Ahok-Djarot," kata Rico, Rabu (7/12).

Sementara, mayoritas suara pemilih Muslim secara lambat laun kini terus bergerak menuju paslon nomor urut satu (Agus-Sylvi) dan paslon nomor tiga (Anies-Sandi). Menurut hasil survei terakhir yang dilakukan lembaganya pada awal Desember ini, pemilih Muslim yang menjatuhkan pilihannya kepada dua pasangan kandidat tersebut saat ini mencapai 63,4 persen. Angka itu meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan data yang dirilis Median pada Oktober lalu, yakni sebesar 56,1 persen.

"Di kalangan pemilih Muslim, Ahok-Djarot telah kehilangan suara sebanyak 6,4 persen. Dari yang tadinya mencapai 27,1 persen pada Oktober lalu, kini tinggal 20,7 persen saja," ungkap Rico.

"Berdasarkan data lapangan kami di atas, bisa disimpulkan bahwa isu penodaan agama menggerus suara Ahok dalam jumlah yang signifikan."         Ahmad Islamy Jamil, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement