Jumat 22 Jul 2016 15:00 WIB

SMRC: Elektabilitas Ahok 36 Persen

Red:

JAKARTA - Survei Saeful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meraih suara 36,6 persen. Suara tersebut diraih jika pemilihan kepala daerah DKI Jakarta digelar pada hari ini.

Sementara, calon lain, Tri Rismaharini atau Risma hanya meraih 0,6 persen, Yusril Ihza Mahendra mendapatkan 2,8 persen, dan Sandiaga Uno meraih 2,1 persen.  Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan, secara spontan, sebanyak 54,4 persen responden belum menyebutkan pilihannya.

Populasi survei ini adalah semua WNI yang punya hak pilih dalam pilgub pada Februari nanti. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 24-29 Juni 2016. Survei menggunakan metode wawancara dilakukan terhadap 820 responden. Mereka tersebar di enam wilayah Jakarta. Namun, hanya 646 responden yang dinyatakan valid dan datanya dianalisis.

Dia mengatakan, survei bertujuan mengetahui siapa di antara nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam pilgub, setidaknya kalau diadakan sekarang.?

"Selain itu, juga mengetahui faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan tersebut. Tujuannya memberikan masukkan kepada publik DKI tentang kemungkinan politik DKI ke depan," katanya saat memaparkan hasil survei tersebut di Jakarta, Kamis (21/7).

Terkait dengan kepuasan publik, survei SMRC menyebutkan 69,7 persen penduduk puas dengan kinerja Ahok. Sementara 40,6 persen puas dengan kinerja Djarot. Sebanyak 23,7 persen responden kurang puas terhadap kinerja Ahok. Sejumlah 36,4 persen tidak puas terhadap kinerja Djarot. Kemudian, 4,7 persen responden tidak puas sama sekali terhadap kinerja Ahok dan 5,7 persen terhadap Djarot.

Sementara untuk kinerja Djarot, tingkat kepuasan warga meningkat 8,6 persen dari 32 persen pada Agustus 2015. "Secara umum dua-duanya naik tapi belum mendekat," kata Abbas.

Dukung Risma

Majelis Pelayan Jakarta  (MPJ) menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani untuk maju dalam Pilkada 2017 DKI Jakarta. MPJ pun berharap kepada PDI Perjuangan untuk segera mengusung Risma.

Ketua Badan Pekerja MPJ, Iwel Sastra, mengatakan, dukungan terhadap Risma tersebut tidak datang begitu saja. "MPJ tidak tiba-tiba melirik ibu Risma. Nama ibu Risma sudah masuk dalam bahasan MPJ sejak Maret, April, Mei 2016 yang lalu, sebelum akhirnya mengumumkan tujuh cagub yang direkomendasikan MPJ pada Jumat (10/6) di Masjid Al-Azhar," kata Iwel menjelaskan.

Sebenarnya, Iwel mengatakan, saat itu ada nama lain juga yang akan didukung MPJ, seperti Wali Kota Bandung Ridwal Kamil dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, kedua tokoh tersebut sudah menyatakan ketidaksediaannya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Begitu juga dengan ibu Risma. Walaupun nama beliau sudah mulai muncul, belum kelihatan pernyataan keinginan maju. Inilah yang menjadi alasan MPJ pada bulan Juni yang lalu tidak mamasukkan nama bu Risma," kata dia menjelaskan.

Setelah MPJ merekomendasikan tujuh tokoh Muslim tersebut, akhirnya masukan dan pernyataan kepada MPJ semakin banyak. Setelah hari Lebaran ini, kata dia, dukungan masyarakat terhadap MPJ untuk memasukkan Risma sebagai cagub DKI semakin banyak.

Selain itu, kata Iwel, MPJ juga berharap PDI Perjuangan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk mengusung Risma dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Partai lain, diklaimnya, banyak yang sudah melirik Risma.

Kendati mendukung Risma, ketujuh cagub DKI yang direkomendasikan sebelumnya juga masih berjalan. Namun, lanjutnya, dari ketujuh calon yang direkomendasikan tersebut hanya empat calon yang aktif berkomunikasi dengan MPJ, yaitu Adhyaksa Dault, Sandiaga Uno, Kang Yoto, dan Ustaz Yusuf Mansur.

Sementara itu, komunitas Jakarta Love Risma (Jaklovers) telah mendeklarasikan dukungannya untuk Risma. Jika Wali Kota Surabaya itu menyatakan keinginannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017,  Jaklovers akan berkampanye kreatif untuk memenangkan wali kota bergelar insinyur tersebut. "Jaklovers ingin mengadu kampanye kreatif," ujar Ketua Tim Kreatif, Ichwan Saefulloh.

Ichwan juga mengatakan, terkait dana yang akan digunakan untuk membentuk dukungan terhadap Risma tersebut sudah terkumpul Rp 3 juta. Semuanya berasal dari masyarakat. Pihaknya tidak menerima dana dari partai politik.

Ketua sekaligus Juru bicara Jaklovers, Neno Warisman, mengatakan, Risma merupakan representasi dari berbagai kebaikan. Menurut dia, kualitas Risma sangat memadai untuk memimpin Jakarta, bahkan untuk menjadi pemimpin negeri ini.

Menurut Neno, deklarasi dukungan terhadap Risma merupakan upaya Jaklovers untuk memperkenalkan nilai mulia. "Risma betul-betul orang yang takut kepada Allah. Cintailah pemimpin yang takut kepada Allah," ujarnya.   c39, ed: Erdy Nasrul

***

Simulasi Pilkada

Simulasi jika Ahok berhadapan dengan Yusuf Mansur: Ahok 59,6 persen, Yusuf Mansur 22,3 persen. Sebanyak 18,1 persen menjawab tidak tahu atau belum menjawab.

Ahok berhadapan dengan Abraham 'Lulung' Lunggana: Ahok 63,4 persen, Lulung 13,3 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 23,3 persen.

Ahok berhadapan dengan Djarot Saiful Hidayat: Ahok 63,0 persen, Djarot 15,5 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 21,5 persen.

Ahok berhadapan dengan Sandiaga Uno. Ahok 61,0 persen, Sandiaga 19,2 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 19,8 persen.

Ahok berhadapan dengan Sjafrie Sjamsoeddin. Ahok 62,8 persen, Sjafrie 15,9 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 21,3 persen.

Ahok berhadapan dengan Risma. Ahok 58,4 persen, Risma 26,6 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,0 persen.

Ahok berhadapan dengan Yusril Ihza Mahendra. Ahok 59,4 persen, Yusril 26,3 persen. Tidak menjawab sebanyak 14,3 persen. ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement