Rabu 22 Jun 2016 15:00 WIB

Amien: Yang Jelas Bukan Ahok

Red:

JAKARTA -- Ketua Badan Kehormatan PAN Amien Rais menyatakan, partainya tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur DKI. ''Yang jelas bukan Ahok,'' ucap Amien seusai buka bersama dengan pengurus PAN di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (21/6).

Pernyataan Amien itu membuat awak media tertawa karena kaget. Padahal, dia duduk di samping Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang mengeluarkan pernyatan berbeda soal calon gubernur DKI Jakarta. Zulkifli pun hanya bisa terdiam dengan pernyataan yang dilontarkan mantan ketua MPR tersebut. Menurut Zulkifli, PAN masih melakukan penjaringan mengenai calon yang akan diusung PAN. Ia menambahkan, PAN tidak bisa mengusung calon sendiri untuk berkompetisi dalam Pilkada DKI. Karena, hanya PDIP yang bisa melakukan itu. Sampai saat ini, ia belum memutuskan nama-nama yang akan diusung meski sempat disebut nama Suyoto.

Zulkifli mengatakan, akan mengusung calon jika sudah sesuai kesepakatan, termasuk pihaknya terbuka untuk mengusung siapa pun. ''Kita hormati yang mau independen. Kalau sepakat besok, ya besok, tapi kan belum,'' kata Zulkifli.

Sementara itu, DPD Partai Golkar Tingkat I DKI Jakarta resmi mendukung pencalonan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 2017 nanti. Bahkan, Golkar juga menyerahkan sepernuhnya pada Ahok akan mengambil jalur partai politik atau perseorangan untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Ketua DPD I DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, menegaskan, setelah rekomendasi dukungan DPD I Golkar dikeluarkan untuk Ahok, Golkar menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Ahok. Apakah mantan bupati Belitung Timur tersebut akan maju sebagai calon perseorangan atau melalui partai politik.

Sebab, kedua jalur tersebut sudah diatur dalam tata perundang-undangan. Kalaupun Ahok menyatakan tetap maju melalui jalur perseorangan, Golkar akan tetap mendukung. "Golkar tidak apa-apa kalau dia maju independen, itu memang ada mekanismenya, partai akan tetap dukung," ujar Fayakhun menegaskan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (21/6).

Fayakhun menambahkan, dukungan resmi untuk Ahok dari Golkar akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto setelah menggelar rapat resmi pada Rabu (22/6). Menurut Fayakhun, Golkar membolehkan untuk mengajukan kandidat yang berasal dari kader partai beringin ataupun di luar partai. Golkar akan bersikap realistis terhadap Pilkada DKI Jakarta kali ini.

Bahkan, tegas Fayakhun, Golkar tidak akan membebankan uang setoran pada Ahok. Kalau perlu, Golkar yang akan membantu Ahok untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta. Golkar hanya mengajukan syarat untuk perbaikan Jakarta pada Ahok. "Kita minta Ahok buat bagus Jakarta, kalau tidak dipenuhi, kita akan kritis ikut mengawasi," kata dia menegaskan.

Sebelumnya diberitakan, setelah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka peluang untuk diusung melalui jalur partai. Selain Golkar, Ahok hingga kini didukung juga oleh Nasdem dan Hanura yang memiliki 24 kursi DPRD DKI. Meski begitu, kandidat pejawat (incumbent) yang saat ini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut mengklaim tidak mau meninggalkan Teman Ahok. Teman Ahok adalah relawan yang dibentuk untuk mengumpulkan sejuta kartu tanda penduduk (KTP) agar Ahok maju lewat jalur independen.

Sementara, Ahok menerangkan, nantinya ada komunikasi politik lanjutan antara Teman Ahok dan pengurus tiga partai dengannya. Saat ini, ia mengaku ingin fokus bekerja menyelesaikan program sebagai gubernur DKI. Dia juga enggan mengurus masalah teknis terkait persiapan kampanye.

"Saya nggak tahu, mesti tanya ke Teman Ahok. Teknis saya nggak gitu urus. Kalau saya bilang, sudahlah ini lagi sibuk, bulan puasa, habis Lebaran saja lah mending kerja, kerja saja," kata mantan bupati Belitung Timur itu.

Ahok menyampaikan, ia dan Teman Ahok sudah sepakat untuk mengusungnya sebagai kandidat melalui jalur partai. Namun, Ahok dan Teman Ahok meminta partai tersebut secepatnya memberikan surat pernyataan resmi. Alasan kebutuhan surat pernyataan resmi itu supaya partai tidak mengubah keputusannya saat proses Pilgub DKI berjalan. "Itu yang Teman Ahok bilang, bilang dukung ngomong di media, ngomong di kami," ujar Ahok.  rep: Eko Supriyadi, Agus Raharjo, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement