Senin 23 May 2016 13:00 WIB

Sinyal Golkar Dukung Ahok Menguat

Red:

JAKARTA — Politikus Partai Golkar Nurul Arifin mengakui, partainya telah mempertimbangkan nama-nama calon yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta pada 2017. Ditanya wartawan ihwal kemungkinan partai berlambang pohon beringin itu mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Nurul pada Sabtu (21/5), menjawab, "Sinyalnya memang ke situ ya (mendukung Ahok)."

Namun, kata Nurul, Ahok bukan satu-satunya kandidat yang mungkin diusung Golkar. Beberapa nama seperti Yusril Ihza Mahendra juga tengah menjalin komunikasi dengan Golkar. "Komunikasinya masih cair. Ya kami juga mengajak yang lain berbicara," ujar Nurul.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Kamis (19/5), memberi sinyal positif terhadap Ahok. Setya memuji Ahok yang disebutnya sebagai pemimpin yang memperhatikan keadaan rakyat. Salah satu pujian yang dilontarkan Setya adalah kondisi Ibu Kota yang bisa meminimalisasi terjadinya banjir saat musim hujan. "Ya kita lihat mudah-mudahan dalam dua minggu ini sudah bisa kita putuskan," ujar Setya.

Setya menegaskan, pihaknya baru bisa memutuskan siapa yang akan didukung oleh Golkar di Pilkada DKI Jakarta 2017 dalam dua pekan ke depan. Saat ini Golkar masih melakukan evaluasi terhadap survei yang dilakukan oleh tim pilkada. "Yang jelas sosok Ahok sosok yang memberikan kontribusi positif untuk kepentingan DKI," kata dia menegaskan.

Pengamat politik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Strategis Ahmad Nasuhi menyarankan agar Partai Golkar cermat dalam menimbang bakal calon yang akan diusung pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Alasannya, Pilgub DKI Jakarta 2017 menjadi pertaruhan pertama Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto. "Sebagai partai modern, seperti yang sudah-sudah, Golkar punya mekanisme yang cukup selektif. Nggak ujug-ujug dukung semau ketuanya," kata Nasuhi, Ahad (22/5).

Apalagi, lanjut Nasuhi, Ahok sudah menegaskan diri maju lewat jalur independen. Maka, dukungan Golkar tidak banyak berguna, bahkan bisa jadi bumerang bagi partai sendiri. "Yang begini ini deparpolisasi yang nyata," katanya menegaskan.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan agar Partai Golkar mempertimbangkan kembali sebelum menyatakan diri mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017. Pasalnya keputusan tersebut bisa saja menjadi langkah yang salah bagi partai berlambang pohon beringin tersebut. "Pertimbangkan yang baik (sebelum mendukung Ahok). Karena seperti Gerindra saja sudah mengakui salah ketika mendukung (Ahok) ternyata," kata Siti kepada Republika, Sabtu (21/5).

Siti melanjutkan, mestinya Golkar bisa melakukan survei yang jernih sebelum menyatakan dukungannya. Bukan hanya untuk Pilkada DKI, melainkan juga untuk pilkada di daerah-daerah lainnya. "Harus hati-hati betul dalam melangkah. Salah langkah akan menimbulkan blunder yang luar biasa," ujar Siti.    rep: Dadang Kurnia, Agus Raharjo, c39, ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement