Jumat 15 Jan 2016 14:00 WIB

KAMI TIDAK TAKUT!- Indonesia Sudah Diincar Dua Bulan Lalu

Red:

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, sudah ditargetkan menjadi sasaran teror sejak dua bulan lalu. Lokasi tersebut dinilai strategis sehingga peneror sudah merencanakan aksinya di sana.

"Satu-dua bulan lalu memang kawasan Senayan dan HI menjadi target," kata Ryamizard di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/1).

Daerah lain yang diincar adalah Bali. Menhan mengklaim, aparat keamanan sudah mengantisipasi potensi teror, tapi sulit dicegah. Sebabnya, teror dilakukan pada saat pengawasan lemah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan, Indonesia sudah mendapatkan peringatan sejak tiga bulan lalu, tepatnya setelah teror yang terjadi di Prancis. Saat itu, petinggi Islamic state of Iraq and Syiria (ISIS) menyatakan bakal ada 'konser' (teror) di Indonesia. Hal ini menjadi sorotan pemberitaan internasional.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menduga, motif serangan ini adalah persaingan antarpemimpin ISIS. Kelompok peneror ini diduga sudah mengubah strateginya, sehingga tak hanya terpusat di Irak dan Suriah. Kaki tangannya sudah menyebar ke banyak negara di dunia.

Di kawasan Asia Tenggara, ISIS sudah melebarkan sayapnya ke Indonesia, Malaysia, Filipina, danThailand. Khusus di Asia Tenggara, sambung Tito, ada satu tokoh ISIS bernama Bahrun Naim yang berambisi untuk menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara. "Bahrun Naim merancang serangan ini," ucapnya.

Tito menuturkan, peristiwa diawali dengan serangan bom bunuh diri di kedi kopi Starbucks yang berada di gedung Djakarta Theater sekitar pukul 10.50 WIB. Sementara, dua pelaku teroris lainnya menunggu di luar kedai kopi itu.

Setelah bom meledak, dua pelaku langsung menembaki pengunjung kafe yang panik berhamburan keluar. Dua warga negara asing (WNA) menunggu di luar menembaki warga yang berhamburan keluar.

Pada saat yang sama, dua orang pelaku lainnya menyerang pos polisi yang berada di persimpangan Jalan Thamrin. Pelaku meledakkan bom bunuh diri. Satu petugas polisi yang sedang bertugas menderita luka-luka. Satu orang warga yang berada di sekitar lokasi terkena pecahan bom dan meninggal dunia. Adapun pelaku juga tewas di tempat.

Saat kejadian tersebut, menurut Tito, ada tim dari Polda Metro Jaya yang melintas di Jalan Thamrin. Mereka sedianya akan mengarah ke Monas untuk melakukan pengamanan demonstrasi. Tim dari Polda tersebut langsung berhenti ketika mendengar bunyi ledakan. Pelaku lainnya langsung menyerang polisi dengan tembakan dan melempari aparat dengan bom rakitan yang mirip granat.

Di situlah terjadi baku tembak antara pelaku dengan aparat kepolisian. Empat orang anggota kepolisian dari Polres Jakarta Pusat menjadi korban tembakan. Semua pelaku dilumpuhkan dalam waktu 15 menit.

Polisi menemukan enam bom yang siap diledakkan. Lima bom kecil sebesar kepalan tangan. Satu lagi bom yang lumayan besar, sebesar kaleng biskuit.

Sebanyak enam orang tewas, di antaranya, empat pelaku dan dua warga sipil. Seorang warga tewas merupakan warga negara asing (WNA) asal Kanada. Sementara, lima anggota Polri luka berat. Lima warga sipil terluka dan salah satu di antaranya merupakan WNA.

Polri mencatat, total korban pada insiden ini sebanyak 26 orang. Tujuh orang meninggal dunia. Lima di antaranya merupakan peneror. Dua lainnya adalah warga negara Kanada dan Indonesia. Sebanyak 19 orang terluka.

Sementara itu, kelompok militan ISIS dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di Jakarta. ISIS mengakui hal tersebut melalui pernyataan dari salah satu lembaga propaganda yang bersekutu dengan ISIS. "Militan ISIS melakukan serangan bersenjata pagi ini menargetkan warga asing dan pasukan keamanan yang diklaim melindungi mereka (warga asing--Red) di Ibu Kota Indonesia," kata kantor berita Aamaq dilansir dari the Independent, Kamis (14/1).

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki jaringan peneror tersebut. BIN diklaim sudah mendeteksi dini sejak akhir 2015 kemarin. Dia tak terima jika intelijen disebut kecolongan. "Terserah kamulah mau ngomong apa," ujar Sutiyoso.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tak menampik kemungkinan adanya serangan susulan. Semua aparat masih terus bersiaga. Aparat masih mengejar peneror lain yang melarikan diri.

Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi lokasi ledakan. Dia menegaskan, pemerintah akan menanggung biaya pengobatan korban yang terluka. rep: Halimatus Sa'diya,Rahmad Fajar, Aldian wahyu ramadhan/ Mas Alamil Huda/Intan Pratiwi ed: Erdy Nasrul

KRONOLOGI TEROR

1. Seorang pelaku memasuki Kafe Starbucks di Djakarta Theater sekira pukul 10.55 WIB dan melakukan bom bunuh diri.

2. Dua penyerang lain berjaga di luar Starbucks dan menembaki warga yang berhamburan.

3. Para penembak sempat menyandera dua warga negara asing di pelataran parkir. Satu di antaranya yang merupakan WN Kanada tewas dan lainnya WN Aljazair lolos.

4. Pada saat nyaris bersamaan dengan insiden di Starbucks, dua pengendara sepeda motor memasuki pos polisi perempatan Sarinah dan meledakkan bom. Keduanya tewas serta menimbulkan satu warga sipil tewas dan satu polisi terluka.

5. Dua pelaku penembakan di Starbucks kemudian menyambangi kerumunan di tengah persimpangan jalan depan pos polisi dan menembaki para petugas polisi, melukai empat anggota Polres Jakarta Pusat.

6. Petugas polisi balas menembak dan kedua penyerang terdorong kembali ke halaman parkir Starbucks.

7. Setelah tampaknya terdesak, salah seorang penyerang mengutak-atik ranselnya yang kemudian meledak dan membunuh yang bersangkutan.

8. Satu penyerang lainnya masih hidup dan coba melempar granat ke arah petugas polisi, tapi ditewaskan lebih dulu.

9. Anggota menyisir lokasi kejadian dan seluruh lantai di Gedung Skyline atau Djakarta Theater dan Gedung Jaya, kemudian menemukan enam bom belum meledak.

Sumber: Polda Metro Jaya/Mabes Polri

Data Korban Tewas

Total: 7 orang

Korban: 2 orang (1 WNA Kanada)

Pelaku: 5 orang

Data Korban Luka

Total: 24 orang

Warga Sipil: 14 orang

WNA: 4 orang

Anggota Polri: 6 orang

Lokasi Perawatan Korban Luka

RSPAD Gatot Subroto: 9 orang

RS Cipto Mangunkusumo: 4 orang

RS Abdi Waluyo: 6 orang

RS Metropolitan Medical Center: 3 orang

RS Husada: 1 orang

RS Tarakan: 1 orang

Sumber: Polda Metro Jaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement