REPUBLIKA.CO.ID,Jokowi Tanam Gaharu di Kalsel
BANJAR — Presiden Joko Widodo menanam pohon gaharu di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kalimantan Selatan, Kamis (26/11). Kegiatan ini dilaksanakan pada puncak Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional. Tahura seluas dua hektare itu ditanami berbagai jenis pohon untuk penghijauan.
Pohon gaharu (Gyrinops versteegii) setinggi tiga meter yang ditanam Presiden merupakan pohon ke-2.000 yang ditanam bersama-sama dalam kegiatan tersebut. Saat menanam pohon, Presiden didampingi istrinya, Iriana, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melihat-lihat ratusan siswa yang ikut menanam pohon.
"Tanam dan sirami ya ... pohonnya," ujar Presiden kepada Rayan dan Rina, siswa SMP Negeri 4 Martapura, Kabupaten Banjar, yang ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Usai menanam pohon, Presiden berjalan ke bagian lain dari perbukitan tahura. Presiden pun berjalan kaki menaiki bukit hingga 500 meter dari titik penanaman pohon. Ia mendatangi personel TNI dan Polri yang siap menanam bibit pohon di perbukitan tersebut. "Bibit pohon yang ditanam hari ini harus dipelihara, disirami sehingga benar-benar tumbuh berkembang dan memberikan manfaat bagi manusia," kata Kepala Negara.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang, Sumatra Barat, berencana merevitalisasi Tahura Bung Hatta yang berlokasi di Indarung, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Tahura dengan luas wilayah sekitar 7,5 hektare (ha) itu akan dikembangkan menjadi salau satu destinasi wisata keluarga.
Kepala Disbudpar Kota Padang Medi Iswandi mengatakan, Tahura Bung Hatta memiliki potensi yang bagus untuk menjadi salah satu destinasi wisata. Namun, selama ini potensi itu belum digarap dengan serius. "Paling hanya dua hektare untuk destinasi wisata, 7,5 ha itu jangan diganggu hutannya," kata dia di Padang, Sumbar, kemarin.
Menurut Medi, tahura cocok menjadi destinasi wisata. Sebab, kawasan tersebut memiliki berbagai jenis flora dan fauna. Dia mengungkapkan, Disbudpar ingin membangkitkan kembali sejumlah kawasan yang layak menjadi lokasi wisata.
Di kawasan tahura, ujar Medi, sudah didukung sejumlah fasilitas, seperti penginapan, gazebo, serta permainan outbound. Menurutnya, pengembangan tahura ini hanya membutuhkan penambahan sejumlah wahana permainan, seperti paintball dan flying fox.
Selain itu, Medi melanjutkan, tahura juga ingin dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis iptek. "Ada penangkaran bunga anggrek di taman rekreasi, seperti studio national geographic," ujarnya.
Medi menjelaskan, pengembangan kawasan tahura diserahkan kepada pihak swasta. Saat ini sudah ada sejumlah investor yang tertarik dengan pengembangan kawasan tahura. "Dalam waktu dekat akan kita mulai. Sehingga, ini bisa menjadi salah satu alternatif wisata di Sumatra Barat," katanya.
n antara ed: a syalaby ichsan