Selasa 30 Jun 2015 14:00 WIB

Calon Panglima TNI Diminta Fokus Empat Hal

Red:

JAKARTA — Komisi I DPR RI akan menggelar fit and proper test (uji kelayakan dan uji kepatutan) pada calon panglima TNI, Rabu (1/7). Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mengatakan, pihaknya akan menekankan empat hal pada calon tunggal panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmayanto.

"Kami akan meminta penekanan di empat poin komitmen pada calon panglima TNI," kata TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (29/6).

Poin pertama, imbuh TB Hasanuddin, adalah peningkatan disiplin prajurit yang harus lebih baik dari sebelumnya. Kedua, lanjutkan program minimum esential force di TNI. Saat ini, TNI sudah mencapai esential force di 38 persen. Dalam lima tahun kepemimpinan Gatot Nurmayanto, esential force harus mencapai 68 persen. Selanjutnya, 10 tahun dari sekarang, esential force TNI harus mencapai 100 persen.

Penekanan ketiga yang akan diminta anggota Komisi I ini adalah soal peningkatan profesionalisme prajurit TNI. Hal ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan prajurit. "Poin keempat tolong selesaikan konflik TNI-rakyat soal tanah," katanya menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan nama Gatot Nurmayanto sebagai calon tunggal panglima TNI. Gatot akan menggantikan panglima TNI saat ini, Jenderal Moeldoko.

Kepala BIN

Sementara itu, pengamat intelijen, Ridlwan Habib, menilai Komisi I DPR akan secara bulat mendukung Letjen (Purn) TNI Sutiyoso sebagai kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru menggantikan Letjen (Purn) TNI Marciano Norman. Ridlwan memprediksi, semua fraksi di Komisi I DPR akan 100 persen mendukung Sutiyoso untuk menjabat sebagai kepala BIN.

Meski ada beberapa anggota DPR yang cukup vokal dan merasa keberatan dengan pencalonan Sutiyoso sebagai kepala BIN, Ridlwan menilai, semua fraksi akan tetap setuju dan Sutiyoso bisa melenggang mulus menjadi kepala BIN.

"Memang ada satu atau dua anggota yang cukup vokal dan mengkritik, tapi itu perorangan. Semua fraksi akan setuju, aklamasi," ujar Ridlwan, yang juga menjabat sebagai koordinator eksekutif Indonesia Intelegence Institute itu, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Rencananya, Komisi I DPR akan melaksanakan fit and proper test calon kepala BIN yang baru pada Selasa (30/6) besok. Sementara, fit and proper test calon panglima TNI rencananya akan digelar pada lusa, Rabu (1/7) mendatang.

Nantinya, setelah disetujui oleh Komisi I, DPR akan mengirimkan surat secara resmi kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu berisi hasil pertimbangan secara resmi yang disampaikan DPR atas calon kepala BIN yang diajukan Presiden. Namun, Ridlwan tetap mewanti-wanti, forum uji kelayakan atau fit and proper test yang digelar oleh DPR itu harus bisa berjalan serius.

Forum itu harus menjadi kesempatan yang bagus bagi DPR untuk bisa mengupas semua program kerja dan visi-misi yang diusung Sutiyoso terhadap BIN pada masa mendatang. "Forum fit and proper test itu harus serius. Visi Bang Yos (Sutiyoso) harus terus dikejar dan dikuliti secara detail," ujar Ridlwan. ed: muhammad hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement