Rabu 24 Dec 2014 13:00 WIB

Juru Runding Golkar Cari Persamaan

Red:

JAKARTA -- Dua kubu Partai Golkar bertemu pertama kali untuk membicarakan kemungkinan rencana islah untuk mendamaikan dualisme kepemimpinan di partai tersebut. Perundingan diwakilkan oleh masing-masing juru runding yang ditunjuk oleh kedua kubu.

Juru runding kubu Agung Laksono yang datang yaitu Andi Mattalata, Priyo Budi Santoso, Ibnu Munzir, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Yorrys Raweyai. Sedangkan, juru runding dari kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang datang yaitu Syarif Cicip Sutardjo, MS Hidayat, dan Theo L Sambuaga. Sedangkan, Aziz Syamsuddin dan Freddy Latumahina tidak terlihat di lokasi.

Salah satu juru runding kubu Aburizal Bakrie, Sjarif Cicip Sutardjo, mengatakan, pembicaraan tentang islah adalah hal utama yang akan dibicarakan dengan pengurus Golkar hasil munas Jakarta. Namun, menurut dia, apabila mahkamah partai memberikan referensi lain, itu merupakan persoalan lain.

"Kami sepakat saja agenda yang disiapkan (Golkar hasil munas Jakarta, yaitu persiapan juru runding, penyamaan visi-misi, dan rekonsiliasi)," ujar Cicip, di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta, Selasa (23/12).

Dia mengatakan, tidak ada arahan khusus yang diberikan ketua umum Partai Golkar hasil munas Jakarta, Aburizal Bakrie (Ical). Menurut dia, Ical hanya memberikan pesan untuk menanyakan apa yang diinginkan kubu munas Jakarta dalam pertemuan tersebut.

Selain itu, dia mengatakan, akan dibicarakan aturan-aturan formal, setelah itu terbentuk akan dibicarakan tindak lanjutnya. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 15.45 WIB.

Salah satu juru runding kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, mengatakan pertemuan pertama antara juru runding akan berusaha untuk berbicara dari hati ke hati. "Pertemuan masih bersifat awal, semoga ikhtiar ini sesuai dengan yang diharapkan," kata Priyo.

Bila perudingan lancar maka, kata Priyo, langkah selanjutnya akan dilakukan dengan perundingan secara formal.

Ketua umum Partai Golkar versi munas Jakarta, Agung Laksono, juga menyebut pembicaraan pertama dari juru runding masih bersifat awalan dan akan membicarakan hal-hal yang ringan terlebih dahulu. Bila pertemuan pertama lancar, kata Agung, barulah di pertemuan selanjutnya pembahasan masuk kepada hal-hal yang subtantsial untuk Partai Golkar. "Kita cari persamaan kita di mana, ya seperti kita sama-sama ingin jadi pemenang Pemilu 2019," ujar Agung.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi munas Jakarta Siswono Yudho Husodo mengaku sangat berharap pertemuan negosiator antara kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono mampu menghasilkan sesuatu yang positif bagi Partai Golkar. "Kita ingin perbaikan Golkar itu jangan pecah. Harus satu. Harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan selama ini oleh Golkar," kata Siswono.

Cita-cita Partai Golkar yang dimaksudkan oleh Siswono adalah perwujudan demokratisasi baik untuk internal maupun eksternal partai. Ia mencontohkan sikap politik partai Golkar yang dulu adalah sebagai penggagas pelaksanaan pilpres dan pilkada langsung.

Baginya, akan sangat mengherankan bila sekarang Golkar berbalik menolak Perppu Pilkada dan ingin mendukung pengembalian mekanisme pilpres melalui MPR. "Kita ingin kembali kepada semangat demokratisasi Golkar. Ini yang mestinya sama-sama kita perjuangkan," ujar Siswono. n c08/antara ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement