Jumat 21 Nov 2014 14:00 WIB

Golkar Kerucutkan Nama Calon Ketua

Red:

YOGYAKARTA — Bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar mulai mengerucut. Dari tadinya delapan politikus, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyebutkan kini ada empat bakal calon yang menonjol. 

"Ada beberapa yang sudah tampak. Walaupun nanti akan kami hitung lagi. Seperti, Priyo Budi Santoso dan Airlangga Hartanto. Sedangkan, yang senior Agung Laksono dan tentu saja Aburizal Bakrie," kata Akbar seusai penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VII Golkar, Rabu (19/11) malam.

Selain keempat bakal calon ketum di atas, ada nama-nama, seperti Hajriyanto Y Thohari, Agus Gumiwang, Zainuddin Amali, dan MS Hidayat. Menghitung dukungan daerah kepada masing-masing bakal calon, Akbar mengakui sejauh ini memang Ical masih yang terbesar. Ia memperkirakan dukungan terhadap Ical mencapai 400 dewan pimpinan daerah (DPD).

Ketua Umum Satkar Ulama (organisasi sayap Partai Golkar) Ali Yahya mengatakan, sekalipun semua ketua DPD I Golkar menyatakan dukungannya kepada Ical, peluang para penantangnya belum habis. Hal ini karena pemilik suara riil dalam Munas IX bukan DPD I, tetapi DPD II Golkar yang jumlahnya sekitar 500 DPD II. Sementara, DPD I jumlahnya hanya 34 DPD I.

Dengan adanya percepatan pelaksanaan munas, Ali Yahya mengakui waktu konsolidasi semakin sempit. Dengan begitu, akan ada pengerucutan jumlah bakal calon ketua umum Golkar. "Sekarang kan bisa dilihat kalau jumlah dukungan terbanyak di Pak Aburizal dan Priyo Budi Santoso," katanya, Kamis (20/11).

Sebelumnya, Ical maupun Priyo sudah menunjukkan surat dukungan yang berhasil mereka kumpulkan. Ical mengaku sudah mendapat surat resmi dukungan tidak kurang dari 460 suara. Sementara, Priyo Budi Santoso juga menunjukkan surat bertanda tangan ketua yang berjumlah tidak kurang dari 380 suara. Calon lainnya, Agung Laksono, juga menyebut mendapat sekitar 285 dukungan suara, dan Agus Gumiwang mengklaim mendapat 175 suara.

Calon ketum Golkar lainnya, Agung Laksono, mengatakan, untuk menghadapi praktik tidak fair dan untuk bisa berkompetisi dengan kandidat incumbent, bakal calon ketum lain akan bekerja sama. "Kami bertujuh bisa saja memunculkan satu nama. Bisa saya, bisa Pak Priyo, atau yang lainnya," kata Agung.

Sementara, Priyo Budi Santoso mengaku tidak takut dengan adanya percepatan dan pelaksanaan Munas IX Golkar di Bandung. Ia masih sangat optimistis bisa berkompetisi dengan Ical. Priyo yakin para pemilik suara di Munas IX Golkar tidak ingin kegagalan Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 terulang lagi. "Terlebih, tantangan Golkar semakin berat karena pileg dan pilpres akan dilakukan secara serentak pada 2019. Karena itu, dibutuhkan figur yang fresh, energik, dan menjual. Bukan figur yang justru membebani Partai Golkar," kata Priyo.

Juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, nama-nama yang muncul sebagai kandidat, seperti Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan tokoh muda lainnya, juga masih memiliki kans untuk menang. "Pak Priyo bagus dan punya pasukan sendiri, juga Pak Agung dan lainnya. Jadi, semua punya kesempatan," ujarnya. n antara ed: stevy maradona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement