Kamis 23 Oct 2014 12:00 WIB

DPD I Dorong Ical Kembali Pimpin Golkar

Red:

JAKARTA -- Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar mendorong Aburizal Bakrie (Ical) kembali maju sebagai calon ketua umum (ketum) pada Musyawarah Nasional Partai Golkar pada 2015. Mereka menilai Ical berhasil menjaga soliditas partai setelah Pemilu 2014.

"Secara rasional kami berharap Pak Ical masih bisa memimpin," kata Ketua DPD I Sulawesi Tenggara Ridwan Bae kepada Republika di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (22/10).

Ridwan mengatakan, pencapaian suara Golkar saat Pemilu Legislatif 2014 tidaklah buruk. Menurutnya, Ical berhasil menjadikan Golkar sebagai partai peraih suara terbanyak kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia khawatir pergantian kepemimpinan Golkar akan membuat suara partai merosot pada Pemilu 2019. "Harapan kami adalah bagaimana Bang Ical meneruskan ini," ujar Ridwan.

Pascareformasi, proses transisi kepemimpinan di Partai Golkar memang selalu berujung konflik. Pada Pemilu 2014 konvensi calon presiden yang dilakukan Partai Golkar  berujung pada hengkangnya Wiranto dan Prabowo Subianto dari Golkar. Keduanya membentuk partai sendiri yakni Hanura dan Gerindra.

Berikutnya pada 2009 persaingan merebut kursi ketua umum yang melibatkan Ical dan Surya Paloh membuat Golkar kembali dilanda perpecahan. Surya Paloh menyatakan diri keluar dari Golkar dan membentuk Partai Nasdem. "Dalam proses itu selalu ada konflik internal," kata Ridwan yang juga Ketua Forum Silaturrahmi DPD I Golkar se-Indonesia.

Ketua DPD I Golkar Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus mengatakan, mayoritas pengurus DPD I sudah melakukan komunikasi dengan Ical soal pencalonan ketua umum. Namun, Ical belum memberi jawaban. "Mayoritas DPD I mendukung. Sudah dikomunikasikan ke Bang Ical," ujarnya.

Sedianya pada 27 Oktober 2014 pimpinan DPD I Golkar akan menggelar pertemuan di kediaman Ical, Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. Ada setidaknya 13 pengurus DPD I dan II yang akan meminta kesediaan Ical kembali memimpin Golkar. "Intinya meminta kesediaan Pak Ical. Konsolidasi," ujar Hidayat.

Kritik sejumlah kandidat calon ketua umum Golkar terhadap Ical pada pemilu presiden ditolak oleh Hidayat. Menurutnya, kegagalan Golkar mengusung capres tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Ical. Kegagalan tersebut menjadi tanggung jawab para pengurus harian di dewan pimpinan pusat (DPP). "Mereka yang menilai Ical gagal itu adalah waketum dan ketua DPP. Harusnya mereka juga bertanggung jawab. Ini kegagalan semua," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, Ical belum memiliki niatan kembali maju menjadi ketua umum. Ical masih memperhatikan dinamika yang terjadi di internal partai. "Tidak ada jawaban menggembirakan. Beliau masih melihat dinamika internal," ujarnya.

Tantowi mengakui, hampir mayoritas pengurus DPD I Golkar menghendaki Ical kembali maju di Munas Golkar. Menurutnya, Ical berhasil membawa Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai kekuatan politik yang diperhitungkan. "Memang tidak semua DPD I ingin Pak Ical maju. Tapi, mayoritas masih ingin beliau," katanya. rep: muhammad akbar wijaya ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement