Sabtu 23 Aug 2014 13:50 WIB

Puan: Demokrat-PDIP tak Terkait SBY dan Megawati

Red: operator

JAKARTA -Peluang Partai Demokrat untuk bergabung dalam koalisi mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terganjal hubungan personal yang kurang harmonis antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo no (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Megawati Soekarno putri. Ganjalan tersebut ditepis Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani.

Puan mengatakan, kerja sama PDIP dan Demokrat tidak perlu dikaitkan dengan hu bungan SBY dan Megawati. Puan yakin tanpa keterlibatan SBY dan Megawati niat kerja sama demi membangun Indonesia tetap bisa terwujud.

"Dalam membangun bangsa ke depan ini jangan dicampuradukkan antara hubungan personal antara Ibu Mega dan Pak SBY," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (21/8).

Puan melihat ada niat baik dari SBY untuk mendukung pemerintahan JokowiJK. Hal Ini, menurut Puan, terlihat dari pernyataan SBY yang ingin mendukung presiden terpilih di pemerintahan mendatang. "Dalam pidatonya beberapa waktu lalu kan Presiden sudah menyatakan bahwa siapa pun yang terpilih beliau akan mendukung dan men-support," ujarnya.

Putri Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) berpeluang men jalin kerja sama mendukung pemerintahan JokowiJK. Pasalnya, kedua partai itu bisa menyatakan dukungan tanpa mesti melalui meka nisme pengambilan keputusan tertinggi partai. "Demokrat dan PAN bisa menyatakan dukungan tanpa harus mengurus masalah yang ada di internalnya misalnya muktamar, dan lain-lain," kata Puan.

PDIP, lanjut Puan, berharap pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) semakin banyak partai yang mendukung Jokowi-JK. PDI Perjuangan ingin ada kerja sama yang baik dalam proses membangun bangsa ke depan. "Saya berharap setelah keputusan MK ada teman-teman dari partai lain merapat bersama kami," ujarnya.

Puan menyatakan, PDIP membuka pintu bagi partai non pengusung Jokowi-JK untuk bergabung mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini, menurutnya, agar terjalin kerja sama yang kuat di antara partai politik baik di eksekutif maupun legislatif.

"Dalam memperkuat sistem presidensial kami berharap akan ada lagi teman-teman dari partai lain yang hari ini belum bergabung bersama kami untuk membangun bangsa ini ke depan," ujarnya.

Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menyatakan, PDIP siap membuka komunikasi politik dengan partai politik pendukung Prabowo-Hatta.

Ini dilakukan agar tercipta ker ja sama yang baik dalam memperkuat sistem presidensial di parlemen dan pemerintahan mendatang. "PDIP berkonsentrasi bagaimana mengurus negara dan merangkul semua pihak dengan rendah hati," katanya.

Kendati begitu, Maruarar menggarisbawahi kerja sama politik yang dibangun tidak akan bersikap pragmatis. Menurutnya, PDIP tetap mengedepankan kerja sama tanpa syarat dan tidak membagibagi kekuasaan.

rep:Muhammad Akbar Wijaya   ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement