Kamis 11 Feb 2016 16:00 WIB

Wow, Sineas Cilik Indonesia ke Brasil

Red:

Asya Andhikaputri (14 tahun) dan Adinda Nur Safitri (15) tersenyum senang. Ada apa, ya? Ternyata, ini karena mereka beserta tim dari SMP Cakra Buana, Depok, Jawa Barat akan segera terbang ke Brasil. Mereka akan mewakili Indonesia dalam kompetisi pembuatan film tingkat dunia di sana. Asyik, kan?

Inilah hadiah berkat keberhasilan mereka menyabet juara satu dalam program Kid Witness News yang diselenggarakan PT Panasonic Gobel Indonesia. Kid Witness News merupakan kompetisi tahunan pembuatan film pendek untuk anak-anak usia 10-15 tahun. Dalam kompetisi ini, tim SMP Cakra Buana mempersembahkan sebuah film pendek berjudul Perubahan.

"Awalnya ada seminar di sekolah mengenai kompetisi ini, terus kita mau ikut karena kita senang dan tertarik terhadap pembuatan film," jelas Dinda, sineas cilik dari SMP Cakra Buana, dalam acara "Ceremony Kid Witness News" di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Film pendek Perubahan, kata Dinda, menceritakan tentang siswa yang selalu menggunakan air seenaknya di toilet sekolah. Mereka membiarkan keran air terus menyala meski bak mandi toilet telah penuh.

Suatu hari, para siswa itu tak sengaja menabrak seseorang yang sedang memikul air. Mereka meminta maaf dan berjanji akan menggantinya. Ternyata mereka harus mengambil air di mata air yang lokasinya cukup jauh.

Selain jauh, air yang didapat juga tidak sejernih air di toilet sekolah yang selama ini sering mereka gunakan seenaknya. "Akhirnya mereka mikir, ternyata buang-buang air tidak ada gunanya. Air yang dibuang bisa lebih bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan," kata siswi kelas 3 SMP itu menjelaskan.

Menurutnya, tema air dipilih karena air merupakan kebutuhan hidup yang paling dekat dengan manusia. Selain itu, tema tersebut sesuai dengan tema kompetisi Kid Witness News tahun ini, yaitu Ekologi, Komunikasi, atau Olahraga. "Suka dukanya, karena kami memilih cerita kekeringan, tapi ternyata saat itu hujan dan air berlimpah. Belum lagi kalau hujan, kameranya harus ditutupi pakai plastik," ujarnya.

Dengan segala keterbatasan dan rintangan, ia mengaku tidak menyangka sekolahnya terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi ini. Sebab, ini kali pertama SMP Cakra Buana mengikuti program Kid Witness News.

Sudut pandang beda

Penulis naskah senior, Salman Aristo, yang menjadi juri kompetisi ini menilai film pendek karya SMP Cakra Buana memenuhi kriteria penilaian juri, yaitu penilaian proses sebelum, saat, dan sesudah produksi, penilaian isi cerita dan sudut pandang, serta penilaian efek dan pesan cerita untuk penonton. "Mereka memiliki sudut pandang yang berbeda, tinggal bagaimana cara menceritakannya," kata Salman menjelaskan saat ditemui di acara yang sama.

Menurut dia, sineas cilik finalis Kid Witness News telah memiliki kemampuan teknis yang bagus, seperti mengetahui sudut pengambilan gambar di kamera, editing, mengolah konten, dan menentukan visi. Hanya, teman-teman kita itu perlu memiliki pemahaman dasar mengenai isi cerita dan efek dari cerita itu ketika difilmkan.

Selain film pendek produksi SMP Cakra Buana, dua film pendek lain yang juga terpilih sebagai film pendek terbaik dalam kompetisi ini adalah film pendek berjudul Indahnya Papua di Negeriku karya SD Kupu-Kupu. Film ini menempati posisi terbaik kedua, dan film pendek berjudul Mata Air Jadi Air Mata karya SDI Al Azhar Bintaro menempati posisi ketiga.

Direktur HRS Panasonic Gobel Indonesia Wendy Sofyan mengungkapkan, dalam program ini, Panasonic telah menerima 153 naskah dari para sineas muda di 50 sekolah dari seluruh Indonesia. Naskah-naskah tersebut kemudian diseleksi menjadi 10 naskah yang diadaptasikan ke dalam film pendek berdurasi lima sampai 10 menit.

"Setelah melalui serangkaian proses seleksi dan pelatihan yang panjang, kami pilih tiga terbaik, dan terbaik pertama akan berkompetisi dalam program Kid Witness News tingkat global. Ini merupakan prestasi untuk sineas muda," kata dia menambahkan.

Program Kid Witness News telah dilaksanakan untuk yang ke-12 kali di Indonesia. Rangkaian program Kid Witness News tahun ini, di Indonesia telah dimulai sejak September 2015 dengan adanya sosialisasi dan roadshow di 59 SD dan SMP di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Masing-masing sekolah dari ketiga pemenang tingkat nasional akan dibekali satu unit camcorder Panasonic untuk setiap kelompok. rep: Fira Nursya'bani  ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement