Kamis 16 Oct 2014 13:00 WIB

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Red:

Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu kata pepatah untuk mengibaratkan kondisi yang terjadi di Pulau Sumatra. Sudah dilanda oleh musim kemarau yang menyebabkan suhu panas masih juga diperparah oleh kabut asap dari kebakaran lahan.

Masalah ini seperti menjadi kejadian rutin setiap tahun saat musim kemarau tiba. Seperti yang terjadi di atas langit Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), yang dinaungi oleh kabut asap tebal. Padahal, suhu di daerah ini saja sudah sempat tercatat mencapai 37 derajat Celsius.

Jumlah titik api atau hot spot terus bertambah. Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Sigit Wibowo, jumlah hot spot pada September 2014 terdapat 1.957 dan pada Oktober sebanyak 1.657 titik api.

Hot spot tersebut sebagian besar tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, seperti daerah Tulung Selapan, Pampangan, dan Pedamaran. "Daerah tersebut merupakan lahan gambut," kata Sigit, awal pekan ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan, bencana asap di Sumsel dilatarbelakangi dari musim kemarau yang melanda sejak Juli-Oktober. "Bahkan, suhu sudah mencapai 37 derajat."

Untuk menanggulangi kabut asap di daerah ini, BPBD telah mendirikan berapa posko pemadaman darat yang melibatkan personel TNI, BPBD, polisi hutan, dan polisi.

Untuk mengatasi dampak dari kabut asap, Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Sumsel Matdani Nurcik mengatakan, kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Sumsel pada September 2014 mencapai 44 kasus dari 1.000 jiwa.

Dinas Kesehatan Sumsel melalui stafnya telah membagikan masker kepada warga masyarakat di Palembang. "Pada 21 September, telah dibagikan 3.000 masker. Tanggal 29 September juga dibagikan 4.000. Terakhir, tanggal 13 Oktober dibagikan 3.000 lembar," katanya. 

Asap kebakaran dari Sumsel ini berdampak pada daerah-daerah sekitarnya. Bahkan, Sumatra Barat (Sumbar) yang tak berbatasan dengan Sumsel harus menerima kiriman asap dari Sumsel.

"Sumber asap dari selatan tetap berpengaruh utama di Sumbar dan diperparah angin dari timur yang membawa asap dari Kalimantan," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Budi Samiaji di Padang.

Budi mengatakan, sejumlah kabupaten dan kota, seperti Bukittinggi, Tanah Datar, Agam, Payakumbuh, Padangpanjang, Sawahlunto, Pessel, Sijunjung, dan Dharmasraya, terkena dampak terparah akibat kabut asap tersebut. Bahkan, di Bukittinggi, jarak pandangnya sudah mencapai 800-1.000 meter. rep: maspril aries ed: muhammad hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement