Senin 23 Jun 2014 16:37 WIB
samba 2014

Lawan Tim Sakit

Red:

BRASILIA -- Rekor sempurna Brasil melawan wakil Afrika di Piala Dunia bisa menjadi modal tuan rumah untuk menggilas Kamerun yang sedang dilanda kekacauan dan ternoda isu perpecahan. Laga perpisahan dengan Kamerun yang sudah pasti tersingkir dari pesta Piala Dunia itu akan digelar di Estadio Nacional, Brasilia, pada Selasa (24/6) pukul 03.00 WIB.

Selecao saat ini mengoleksi empat poin dan hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke perdelapan final. Melawan Kamerun, Brasil akan mendapatkan rekan tanding yang tepat untuk menemukan ritme terbaik gelandang serang mereka usai hasil imbang 0-0 melawan Meksiko.

Permasalahan Kamerun sudah hadir, bahkan sebelum pemain-pemain mereka berangkat ke Brasil. Skuat the Indomitable Lions menuntut Perdana Menteri Philemon Yang karena tidak memberikan bonus yang sesuai dengan permintaan mereka. Masalah bonus selesai, tapi permainan Kamerun tak menunjukkan hasil yang memuaskan.

Dengan striker sekelas Samuel Eto'o, Kamerun tak mampu sekali pun menjebol gawang lawan. Di laga perdana mereka kalah 0-1 atas Meksiko lalu dibenamkan Kroasia 0-4 sekaligus memastikan tiket pulang mereka.

Di laga melawan Kroasia, Benoit Assou-Ekotto terlibat konflik dengan rekan setimnya, Benjamin Moukandjo, menjelang akhir pertandingan. Pemandangan ini semakin mencoreng penampilan Kamerun dalam Piala Dunia kali ini. Walhasil, Federasi Sepak Bola Kamerun akan segera melakukan investigasi pada kejadian yang disebut pelatih Kamerun Volke Finke sebagai tindakan yang menjijikkan.

"Perilaku beberapa orang sama sekali tidak memuaskan. Hal seperti itu sama sekali tak bisa diterima," kata Finke.

Menengok penampilan buruk Kamerun, wajar jika Brasil dijagokan dalam pertandingan ini. Namun, Brasil bukan tanpa cacat. Kritik keras terhadap performa Brasil mencuat karena tuan rumah butuh penalti kontroversial untuk menumbangkan Kroasia. Neymar dan kawan-kawan juga tak mampu menaklukkan Meksiko pada laga kedua.

Sudah enam kali Brasil menghadapi tim Afrika di Piala Dunia dan keenamnya selalu berujung kemenangan. Tapi, Brasil tak boleh melupakan kejadian di Piala Konfederasi 2003. Berstatus sebagai juara dunia, Brasil justru kalah melawan Kamerun 0-1 yang berujung pada kegagalan mereka lolos dari fase grup.

Bek tengah Brasil David Luiz memberikan pernyataan dan menilai Piala Konfederasi tak dapat disamakan dengan Piala Dunia. "Itu tidak sama. Semua tim sangat siap untuk Piala Dunia," kata bek anyar Paris Saint-Germain itu.

Rekan setimnya, Marcelo juga mengaku banyak tim yang sudah mempelajari gaya permainan Brasil. Menurutnya, yang terpenting adalah mengikuti instruksi dari pelatih Luiz Felipe Scolari. "Ini adalah Piala Dunia. Setiap pertandingan selalu lebih sulit dari sebelumnya," kata bek Real Madrid itu.

rep: c71/reuters ed:fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement