Selasa 17 Jan 2017 14:00 WIB

Debat Belum Berdampak

Red:

JAKARTA -- Hasil debat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama dinilai belum akan berdampak signifikan terhadap kecenderungan pilihan masyarakat (elektabilitas). Sebab, debat pertama para pasangan calon (paslon) belum menyasar ke solusi khusus untuk mengatasi masalah di Jakarta.

"Dalam debat kemarin belum terlalu terlihat diferensiasi antara satu paslon dengan paslon lain. Kami melihat belum ada turunan teknis program kerja yang nyata dari ketiga paslon," ujar Direktur Populi Center Usep S Ahyar kepada Republika, Senin (16/1).

Oleh karen itu, Usep memperkirakan kondisi elektabilitas ketiga paslon tidak akan banyak bergeser. Menurut Usep, performa dan paparan visi-misi ketiga paslon dalam debat putaran pertama masih berada dalam taraf umum. Debat publik belum menyasar ke solusi spesifik untuk mengatasi problem di DKI Jakarta.

Hal senada juga disampaikan Wakil Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas. Menurut dia, belum ada solusi khas yang ditawarkan oleh ketiga paslon dalam mengatasi problem sosial di Jakarta.

Meski demikian, pihaknya menilai performa ketiga paslon cukup baik dan cukup memahami persoalan Jakarta. Hanya saja, dalam beberapa sesi, pihaknya melihat paslon penantang pejawat masih meraba solusi permasalahan.

Sirojudin menyarankan paslon Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga sebaiknya lebih inovatif. Jika tidak, penampilan mereka dalam debat putaran selanjutnya akan kurang bisa mengungguli pejawat.

"Jangan sampai  program yang mereka tawarkan justru hanya menggarisbawahi program-program yang sebelumnya dilaksanakan oleh pejawat. Harus ada aspek baru yang lebih strategis menyasar problem sosial Jakarta," tutur dia.

Selama masa kampanye, KPU DKI Jakarta menyelenggarakan debat calon kepala daerah DKI Jakarta sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 Januari, 27 Januari, dan 10 Februari 2017.

Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Pilkada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Meski hasil debat pertama dinilai tidak memengaruhi elektabilitas, debat pertama kemarin dinilai berdampak positif terhadap partisipasi publik dalam pilkada. Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menuturkan, tingginya antuasisme masyarakat Jakarta terhadap debat perdana Pilkada DKI Jakarta akan memberikan dampak positif berupa meningkatnya angka partisipasi dan berkurangnya angka golongan putih (golput).

"Bagi masyarakat pemilih Jakarta yang belum menentukan pilihan, setidaknya ini menjadi informasi tambahan untuk semakin tertarik lantas tergerak menggunakan hak pilihnya di TPS nanti," tutur dia.

Masykurudin mengatakan, debat perdana Pilkada Jakarta pada Jumat (13/1) kemarin berlangsung dinamis. Masing-masing pasangan calon memperlihatkan kemampuan yang optimal dalam menyampaikan visi, misi, dan program-programnya. "Kritik dan respons antarpasangan calon juga berlangsung seru sehingga mempertajam uraian yang disampaikan," ujar dia.

Perbedaan pendapat dan cara pandang dalam menyelesaikan persoalan Jakarta, tambah Masykurudin, sangat terlihat dalam proses debat sehingga masyarakat pemilih Jakarta dapat membandingkan secara langsung posisi antarpasangan calon tersebut.

Antusiasme masyarakat Jakarta dan daerah lainnya juga terlihat dalam menyaksikan debat ini. Beragam aktivitas dilakukan masyarakat untuk memastikan tidak melewatkan momentum ini dengan cara mulai dari menonton bersama di posko pemenangan, kantor partai politik, warung-warung, tempat publik, hingga sangat aktif merespons dan menganalisis melalui media sosialnya masing-masing.

"Tingginya tingkat perbincangan di media sosial menunjukkan perhatian yang sangat tinggi," kata dia.       rep: Dian Erika Nugraheny, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement