Jumat 13 Jan 2017 16:00 WIB

Saling Klaim Pejawat

Red:

Debat Pilkada Kota Tasikmalaya berlangsung pada Rabu (12/1) malam hingga Kamis (13/1) dini hari dengan menyertakan ketiga pasangan calon peserta Pilkada. Dalam debat itu, pejawat yang kini berbeda kubu, yaitu Budi Budiman dan Dede Sudrajat, saling mengklaim pembangunan pemerintahan.

Pada segmen pertama debat, Budi menyatakan, angka pertumbuhan ekonomi Kota Tasik terbaik di kawasan Priangan Timur, sekaligus berada di atas angka pertumbuhan nasional. Selain itu, angka kemiskinan juga turun dari 19 persen menjadi 16 persen di sepanjang empat tahun pemerintahannya. Dengan begitu, ia merasa pertumbuhan Kota santri itu sudah on the track. Ke depannya, ia menjanjikan pembangunan tata nilai ke arah moral dan cinta tanah air.

"Pembangunan tata kota yaitu jalan hot mix, fasilitas masyarakat, dorong investasi jalan lingkar utara dan selatan akan kami selesaikan. Ke depan pembangunan permukiman masyarakat," katanya dalam debat itu.

Dalam kesempatan itu, Budi mengklaim perubahan status Universitas Siliwangi dari swasta menjadi negeri merupakan jasanya. Ditambah lagi, berbagai pembangunan Pemkot Tasik juga diakui adalah hasil kerja kerasnya, seperti pembangunan gedung baru di RSUD Dr Soekardjo, pengaspalan jalan dan saluran air.

Menanggapi klaim itu, Dede mengatakan, pembangunan Kota Tasik seharusnya tak hanya sekadar fisik, tapi juga mentalnya. Sehingga Calon Wali Kota nomor urut 3 itu menawarkan akan perbaikan akhlak bagi masyarakat kota santri. Pendekatan dengan alim ulama dan sekolah-sekolah agama akan menjadi fokusnya jika terpilih. Ia pun menyindir bahwa berbagai pembangunan tak hanya jasa Budi, melainkan termasuk dirinya dan semua unsur Pemkot Tasik beserta DPRD.

"Ini debat publik diketahui supaya masyarakat tahu sebenarnya itu seperti apa. Sebab saya dengar bahwa pembangunan fisik diklaim satu orang Pak Budi, tapi di segmen 5, setelah ditanya dia terpancing dan menerima bahwa pembangunan bukan hasil seorang tapi hasil bersama. Ada legislatif, yudikatif, dewan dan wakil juga yaitu saya," ujarnya usai debat, Kamis (12/1) dini hari.

Calon wakil wali kota nomor urut 1, Denny Romdoni, juga membantah klaim Budi. Mantan wakil ketua DPRD Kota Tasik ini menyebut, terdapat peran DPRD dalam hal bujeting ketika melakukan pembangunan. Sehingga menurutnya, tak pantas jika Budi mengklaim semua pembangunan merupakan jasanya seorang diri.

"Jangan mengklaim pembangunan sendiri, karena DPRD ada hak bujet. Pembangunan ini tak jalan sendiri, ada peran berbagai elemen tentunya," ujarnya.

Dicky Chandra

Sementara itu, pasangan Denny, Dicky Candra, menerima serangan soal keputusan mundur sebagai Wakil Bupati Garut. Dede mempertanyakan mengapa Dicky memilih mundur dari jabatan yang diembannya. Tetapi Dicky selalu memilih berkilah ketika ditanya mengenai hal itu. Ia hanya mengatakan dirinya memilih mundur karena ada ketidaksesuaian dengan Bupati Garut yang saat itu menjabat yaitu Aceng Fikri. Ketika diserang argumen itu, Denny pun sempat membela Dicky.

"Keputusan saya mau maju dengan Dicky ini tak sembarangan, saya juga banyak tanya termasuk cek ke Garut karena Dicky ternyata tak mau terbawa arus Bupatinya," bela Denny yang langsung secepat kilat dipotong Dicky dengan menarik michrophone.

Setelah memotong pembelaan Denny, Dicky malah menceritakan soal dua keputusannya ketika masih berada di dunia industri. Ketika itu, ia mengaku menolak dua tawaran di waktu berbeda dari stasiun televisi, meski bayarannya terbilang tinggi. Sebab, salah satu program TV memaksanya melakukan adegan yang tak disukainya, yaitu berciuman ketika tengah berakting sebagai pemeran utama.

"Saya akui, mudah-mudahan tetap istiqamah, karena saya bukan orang sempurna. Intinya saya akan mundur kalau ada sesuatu yang saya rasa tidak sesuai hati nurani," sanggahnya.

Lebih lanjut, Dicky malah bertanya balik pada Dede soal apa resep agar pasangan wali kota dan wakil wali kota bisa berdampingan serasi menjalankan pemerintahan.

"Ini gimana supaya Pak Budi sama pak Dede bisa akur? Saya mau tahu resepnya? biar bisa diterapkan kalau terpilih nanti," tanyanya balik pada Dede yang disambut sorak pendukungnya.      Oleh Rizky Suryarandika, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement