Kamis 07 Aug 2014 15:14 WIB

JK Dilibatkan Belakangan

Red:

JAKARTA — Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) belum terlibat koordinasi dengan Tim Transisi terkait implementasi program serta visi misi selama kampanye. Sebab, Tim Transisi masih fokus pada tahap persiapan penetapan program.

Kepala Staf Kantor Tim Transisi Rini Soemarno mengatakan, Tim Transisi masih harus melakukan banyak hal sebelum berkoordinasi dengan sejumlah pihak lainnya. Tim pun tidak ingin menganggu JK yang sedang berada di Amerika Serikat. "Koordinasi juga belum kami lihat apa keperluannya karena ini masih program," ujarnya, Rabu (6/8).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Yasin Habibi

Rumah Transisi Jokowi-JK

Rini menyatakan, koordinasi dengan JK pasti akan dilakukan. Apalagi, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar koordinasi dapat terus berjalan. Karena itu, ada kantor untuk Jokowi dan JK di Menteng, Jakarta Pusat. Tim akan melaporkan persiapan Tim Transisi setelah JK pulang dari luar negeri.

Meski belum ada koordinasi dengan JK, Deputi Tim Transisi Hasto Kritiyanto tidak sepakat bahwa tidak ada perwakilan politikus Partai Golkar itu dalam tim. Dia menyatakan, orang-orang yang tergabung dalam tim merupakan perwakilan pasangan calon Jokowi-JK, bukan pihak tertentu. "Saya, pak Anies, dan pak Akbar Faisal juga perwakilan JK, semua mewakili Jokowi-JK," katanya.

Jokowi membentuk Tim Transisi yang akan membantu peralihan kekuasaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke pemerintahannya. Namun, tidak terlihat ada perwakilan JK dalam tim tersebut. Rini merupakan orang yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Para deputinya, yakni Anies Baswedan dan Andi Widjayanto, lebih sering menempel dengan Jokowi selama masa kampanye. Hasto merupakan politikus PDI Perjuangan dan Akbar Faizal dari Partai Nasional Demokrat.

Tim Transisi juga tidak melibatkan sejumlah partai pendukung Jokowi-JK, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura. Namun, Hasto membantah hal ini. Sebab, Tim Transisi akan melibatkan partai pendukung dalam kelompok kerja (pokja) penyusunan program.

Hasti mengatakan, pengalaman politikus dari partai pendukung dibutuhkan untuk merangkum visi misi serta bagaimana implementasi pemerintah. "Nanti kita pasti membutuhkan orang-orang dari Hanura dan PKB dalam pokja karena itu bagian terpenting dalam tim ini," ujarnya.

Menurut Hasto, pokja mempunyai peranan untuk memetakan bagaimana visi misi Jokowi-JK selama kampanye menjadi sebuah kebijakan. Sebab, program prioritas, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, akan menjadi produk legislasi.

Deputi Tim Transisi Anies Baswedan menambahkan, orang-orang dalam komposisi utama Tim Transisi dipilih oleh Jokowi. "Saya itu pilihan Jokowi, kami tak lihat latar belakang lainnya," katanya.

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding tidak ingin berkomentar lagi mengenai komposisi Tim Transisi. "Jangan tanya saya, tak elok saya bicara itu," ujarnya. Sedangkan, Ketua DPP Hanura Saleh Husin menghormati pembentukan Tim Transisi.

Menurut dia, bukan suatu masalah jika tim ahli tersebut tak melibatkan elemen dari parpol koalisi pendukung Jokowi-JK. "Jadi, Tim Transisi itu sama seperti tim ahli," kata Saleh. Karena itu, hal yang dibahas juga bersifat teknis, seperti alokasi APBN dan visi misi presiden dan wakil presiden terpilih.

Selama tidak menyangkut urusan kabinet pemerintahan mendatang, keterlibatan parpol sebatas koordinasi. Dengan begitu, meski tidak berkecimpung langsung di dalamnya, partai yang mendukung Jokowi-JK tetap merasa terlibat.

Pengamat Politik UIN Gun Gun Heryanto menilai bahwa Tim Transisi Jokowi-JK sebaiknya memang diisi kalangan profesional. Jika komposisi politikus lebih besar dari komponen ahli, dikhawatirkan bakal bersifat transaksional.

"Sebenarnya ini positif. Tim Transisi memang harus dominan dari kalangan profesional, bukan politisi karena takutnya bersifat transaksional," ujar Gun Gun.

Menurutnya, dari lima orang, ada tiga pihak ahli, seperti Rini, Andi, dan Anies. Rini memahami ekonomi makro dan perdagangan, Andi mengerti poros maritim Indonesia dan Anies merupakan pakar di bidang pendidikan. "Parpol pengusung Jokowi-JK tak perlu galau."  rep:andi mohammad ikhbal ed: ratna puspita

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement