Senin 21 Jul 2014 16:00 WIB

Jokowi Irit Bicara

Red:

Calon presiden, Joko Widodo (Jokowi), memang bukan tokoh yang banyak bicara. Tiap kali ditanya atau diminta pendapat mengenai suatu permasalahan, Jokowi kerap melontarkan jawaban dan komentar singkat.

Begitu pula ketika memberi sambutan dalam suatu acara. Pria asal Solo itu tak pernah berpanjang kata. Semasa aktif menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Jokowi hanya banyak bicara saat memberikan pengarahan pada Satuan Kerja dan Perangkat Daerah (SKPD).

Selama masa kampanye Pemilihan Presiden 2014, Jokowi lebih banyak berbicara. Dia tedengar mengucapkan banyak kata-kata saat berada di atas panggung dalam kampanye terbuka. Dia kerap mengungkapkan mengenai banyaknya kampanye hitam yang mengarah padanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Yogi Ardhi/Repubika

Selfie Jokowi

Setelah masa kampanye dan pencoblosan usai, mantan wali kota Solo itu kembali pelit bicara. Dia tampak sangat berhati-hati tiap kali hendak memberikan pernyataan pada media. Dia hanya berkomentar singkat ketika dimintai pendapat mengenai rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan memeriksa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Saya tidak mau berkomentar yang membuat suasa panas," ujar dia.

Jokowi juga tidak banyak mengomentari perkembangan politik seusai pencoblosan. Menurut Jokowi, sekarang ini dia tidak mau mengomentari semua hal. Sebab, pria kelahiran 1961 tersebut khawatir pernyataannya dapat memicu konflik.

Apalagi, kata Jokowi, suhu politik di Indonesia masih panas pascapencoblosan. Padahal, suksesi kepemimpinan di semua negara merupakan salah satu masa paling penting dan menentukan. Saat pergantian pemimpin berlangsung, semua pihak menginginkan berjalan secara damai, lancar, dan diterima oleh semua elemen bangsa.

Karena itu, Jokowi mengatakan, dia akan kembali banyak bicara setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pemenang Pilpres 2014. "Setelah tanggal 22 baru saya ngomong. Saya sekarang tidak mau bicara yang membuat panas suasana politik. Kita bicara yang dingin-dingin saja, yang empuk-empuk saja," kata dia.

Jokowi juga sudah mengimbau para pendukungnya untuk tidak mendatangi KPU saat pengumuman pemenang Pilpres 2014. Juga, tidak merayakan kemenangan dengan berlebihan. Para pendukung juga diminta tidak mengenakan kemeja kotak-kotak yang menjadi simbol Jokowi.

KPU sudah melakukan rekapitulasi nasional pada Ahad. Rencananya, KPU akan menetapkan dan mengumumkan hasil Pilpres 2014 pada Selasa (22/7). Pemilihan presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan pada 9 April 2014 berlangsung lancar.

Berdasarkan data KPU, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2014 sebanyak 190.307.134 orang. Yaitu, laki-laki 95.220.799, perempuan 95.086.335. Mereka menyalurkan suara di 477.291 tempat pemungutan suara (TPS).rep:halimatus sa'diyah ed: ratna puspita

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement