Kamis 12 Jun 2014 12:41 WIB

Prabowo Janji Sejahterakan Petani

Red:

MEDAN -- Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, menjanjikan akan menyejahterakan petani kalau mendapat amanah rakyat sebagai presiden pada pemilihan 9 Juli mendatang. Sedangkan, calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, berjanji bakal memperkuat maritim Indonesia.

Prabowo menyatakan, upaya yang akan dilakukan untuk menyejahterakan petani, di antaranya ketersediaan pupuk murah yang terjangkau bagi petani. Sebab, dia menyadari pupuk salah satu hal yang paling vital bagi peningkatan produksi pertanian.

Ia juga menjamin harga panen akan stabil dan menguntungkan bagi petani. “Kami ingin taraf ekonomi petani naik. Kami juga berencana membuat bank atau koperasi yang khusus memberi pinjaman modal bagi petani, pedagang, dan buruh. Ini adalah perioritas kami nantinya,” kata dia, di Medan, Rabu (11/6).

Prabowo mengutarakan janji tersebut menanggapi pernyataan seorang petani di Sumatra Utara, Taufik Gurning, saat berdialog di Gedung Serba Guna Sumut di Jalan Pancing Medan. Kepada Prabowo, Taufik mengatakan lahan pertanian yang dimiliki petani acap kali tidak menghasilkan panen yang maksimal.

Sebab, pupuk sangat sulit didapat dan kalaupun ada harganya sudah cukup mahal. “Tolong Pak, kalau nanti Bapak terpilih sebagai presiden, masalah pupuk ini jangan sampai terabaikan. Karena, ini sangat terkait dengan nasib kami,” kata dia.

Medan menjadi kota pertama yang dikunjungi Prabowo selama masa kampanye Pilpres 2014. Saat berorasi dalam kampanye, Prabowo mengatakan, dia sudah bertahun-tahun menjadi prajurit dan mengorbankan jiwa raganya di tempat yang sulit demi membela negara.

Menurut Prabowo, dia ingin menjadi presiden untuk mengabdi kepada negara. Di hadapan para pendukungnya di Medan, Prabowo kembali menyatakan tekadnya untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik dan mandiri.

Jika Prabowo mengunjungi Medan, Joko Widodo bertandang ke Bandung. Capres nomor urut dua tersebut menyatakan komitmennya untuk memperkuat maritim. “Kekuatan negara kita ada pada sektor maritim,” kata dia. Ada empat langkah besar yang harus dilakukan terkait restorasi maritim atau kelautan Indonesia.

Pertama, mengatasi pasar gelap tuna dan pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Kedua, memberantas illegal fishing. Ketiga, melakukan ekspansi terhadap hasil budi daya laut. Keempat, memajukan ketenagakerjaan atau padat karya pada sektor maritim.

Maraknya pasar gelap tuna telah merugikan negara Rp 14 triliun. Karena itu, Jokowi akan meningkatkan pengawasan untuk pasar tuna. Untuk mencegah illegal fishing, Jokowi akan melakukan penambahan kapal patroli.

Jokowi juga akan menggunakan pesawat tanpa awak (drones) untuk melakukan pengamanan laut. Menurut dia, drones juga bakal digunakan untuk berbagai fungsi, pertahanan dan ketahanan udara, pencegahan illegal fishing, dan monitor illegal logging.

Drones juga dapat digunakan untuk meminimalisasi potensi kebakaran hutan. Drones akan dipasang di tiga wilayah Indonesia, yaitu barat, tengah, dan timur. “Tidak mahal, hanya Rp 1,5 triliun. Beli tiga hanya Rp 4,5 trilliun. Uang yang tidak banyak dibanding kehilangan Rp 300 triliun per tahun karena illegal fishing,” ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, ekspansi budi daya laut dapat dilakukan dengan pembuatan keramba dan jaring apung yang lebih banyak di wilayah perairan Indonesia. Terakhir, Jokowi menyatakan, perluasan ketersediaan lapangan kerja pada sektor maritim dilakukan seiring penambahan armada kapal penangkap ikan dan perluasan lahan untuk budi daya laut. rep:irfan fitrat/antara/c69 ed: ratna puspita

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement