Ahad 16 Oct 2016 16:28 WIB

Kalkulator untuk Matematika

Red: Arifin

Dengan matematika, kata Prof Widodo, anak bisa berpikir kritis dan meningkatkan kemampuannya memecahkan masalah. Dua kemampuan ini sangat diper lukan agar anak kelak bisa mempunyai inovasi.

Untuk berpikir kritis dan bisa memcahkan masalah, bisa dibantu dengan menggunakan information and communication technologies (ICT) atau yang biasa di kenal dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Salah satunya dengan penggunaan kalkulator dalam matematika. "Dengan adanya ICT bisa membantu, bagaimana caranya manual tetap dilakukan dan ICT di gunakan. Oleh karena itu, saya kira yang diperlukan agar generasi muda mempunyai inovasi. Kita memang generasi muda yang nantinya mampu berpikir kritis dan bisa menyelesaikan masalah di bidang masing-masing," ujarnya.

Penggunaan kalkulator dalam matematika, lanjut dia, tidak akan membuat anak malas. Kalau hanya menghitung, tidak perlu gunakan kalkulator. Tapi, gunakan kalkulator itu untuk eksplorasi. "Jadi, intinya eksplorasilah yang bisa membuat orang itu kritis. Dan, problem solvingtidak kehilangan proses kalau menggunakan eksplorasi," katanya menambahkan.

Widodo menyarankan bagi anak muda agar tidak jauh dari teknologi. Sebab, teknologi tidak bisa disuruh berhenti. Nah, cara berkawan dengan teknologi adalah menggunakan sebagai alat eksplorasi.

"Dengan itu, walaupun pakai teknologi, akan lebih kreatif dan lebih meningkatkan berpikir kritis dan problem solving," ujarnya.

Bagaimana penggunaan kalkulator yang baik bagi anak-anak? Widodo mengatakan, jika hanya untuk hitung-hitungan, jangan berikan kalkulator untuk anak SD. Untuk menganalisis, kalkulator akan sangat efektif diberikan saat SMA.

Mengapa? Widodo menjelaskan, di bangku SMA ada soal matematika, jika tanpa kalkulator, sampai `mati' tidak akan selesai.

 

 

 

Menghubungkan dengan Passion

Brandon Salim, aktor dan gitaris muda, juga menyukai matematika. Ia mengaku suka matematika sejak kecil. Kini, ia menyukai matematika karena berkaitan dengan pemecahan masalah.

Matematika terasa menyenangkan. Ia menghubungkannya dengan passion-nya, dunia musik. Dia suka musik dan suka di atas panggung. Ia mempelajari aspek matematika di atas panggung.

Sudah berapa menit lagi, berapa lagu yang dimainkan. Bisa pula mempelajari musik dalam aspek pembuatan gitar, dimensi sebuah gitar berapa senti, bagaimana resonansinya.

Menurut Brandon, semua hal di dunia berkaitan dengan matematika. Ia yang juga sebagai musisi mengakui matematika berkaitan erat dengan dunianya. Misalnya menghitung not, membuat lagu.

Musik berkaitan dengan angka. 

Brandon mencontohkan saat duduk di bangku SD, ia selalu dihadapkan dengan menghitung birama dengan tepuk tangan. Empat ketuk satu not. `'Kalau misalnya setengah not, satu dua tiga empat, seperempat, jadi itu pelajaran musik paling dasar semua berhubungan dengan matematika karena ada yang namanya tempo,'' kata Brandon. `'Apalagi seorang drumer, dia harus mengerti, harus tahu tempo.''

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement