Ahad 04 Sep 2016 16:06 WIB

Bermain Kartu Nara

Red: Arifin
Pendiri klinik pengembangan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Ridwan Hasan Saputra memberikan materi dalam Republika Fun Science di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (27/8)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pendiri klinik pengembangan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Ridwan Hasan Saputra memberikan materi dalam Republika Fun Science di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (27/8)

Berlatih penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pecahan sambil bermain.

Tiap kelompok terdiri atas empat orang asyik bermain menghadapi kartu-kartu mereka. Begitu juga Muhammad Syariel dan teman-temannya. Masing-masing memegang tiga kartu bertulisan angka.

Setiap kartu tertulis angka. Permainan ini menggunakan kartu dengan angka 0 hingga 9. Permainan ini dapat dimainkan oleh 2 hingga 4 orang.

"Namanya kartu nara, diambil dari nama anak Bapak namanya Nata Alam Raya," kata Pak Ridwan Hasan kepada teman-teman mengikuti Fun Science di basementHarian Umum Republika, Sabtu (3/9).

Dengan penuh keingintahuan teman-teman memandangi lembar pemandu yang berisi operasi hitung --pengurangan, penjumlahan, perkalian, pembagian, pecahan, campuran, dan pembagian dua-- dan satu kotak kartu berwarna merah itu. Di kertas pemandu tersebut pemain juga diberikan pilihan terbesar atau terkecil. Teman-teman diminta memilih dengan cara apa pemenang ditentukan. Jika para pemain memilih pejumlahan lalu pemain memilih yang terbesar atau terkecil.

Pemain awalnya melakukan suit atau hompimpah untuk menentukan siapa duluan yang bermain. Kartu dikocok, kemudian dibagikan. Pemain yang mendapatkan giliran pertama berhak menentukan operasi hitung.

Ketika pemain pertama memilih operasi hitung penjumlahan terbesar maka masing-masing pemain mengeluarkan dua dari tiga kartu miliknya untuk dijumlahkan. Pemain dengan jumlah ter besar berhak mengambil semua kartu. Seluruh operasi hitung mereka lakukan dengan angka yang terdapat pada dua kartu itu.

Permain hitung-hitungan ini amat menarik. Teman yang belum kenal sudah mulai bisa bertanya, menghitung, dan tertawa bersama.

Syariel dan kawan-kawannya menikmati permainan tersebut. Awalnya Andika selalu memangkan permainan. Ia selalu mempunyai kartu sesuai pilihan yang telah ditentukan.

Teman-teman sangat antusias dengan permainan. Seru juga, sering juga mereka bertanya kepada pemandu permainan untuk menguatkan argumentasi siapa yang seharusnya menjadi pemenang.

"Kalau nol di bagi satu hasilnya nol, kan?" tanya Syariel kepada pemandu.

Teman-teman peserta Fun Science ini siswa dan siswi dari kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD), kemu dian kelas 7 dan 8 sekolah me nengah pertama (SMP).

Ruang bawah tanah Gedung Republika tidak hanya heboh dengan suara anak-anak yang banyak bertanya. Mereka tidak terlihat bosan, bahkan antusias menyelesaikan permainan-permainan yang diperkenalkan dalam kegiatan ini.

Tak terasa angka menjadi begitu menyenangkan. Tahukah apa tujuan permainan ini? `'Untuk membantu teman yang tidak bisa berhitung,'' kata Pak Ridwan.

Sebab, sebagai guru matematika, Pak Ridwan banyak bertemu dengan orang-orang yang kesulitan berhitung. Bahkan, hitung-hitungan sederhana sekalipun.

Dengan tahu cara bermain angka yang menyenangkan, Pak Ridwan berharap, peserta untuk mengajak teman-teman lain. Terutama teman- teman yang kesulitan atau tidak suka berhitung untuk bermain bersama. `'Supaya semua jadi pintar,'' katanya sambil tersenyum. Lintar

 

 

Mana yang Kalian Lebih Suka

Dewa Bagas Pratama (12 tahun) tersenyum puas melihat kertas HPL di atas selembar kertas putih. Ia berhasil menyelesaikan tangram, sebuah puzzle kertas di mana pemainnya harus mengisi gambar bentuk yang disediakan dengan kertas warna-warni.

Siswa kelas 2 SMP Nizamia Andalusia ini peserta Fun Scinece kegiatan pendidikan sains untuk murid sekolah yang disajikan secara menyenangkan yang diadakan oleh Harian Umum Republika. Kegiatan yang berlakukan di Gedung Republika, Sabtu (3/9) menyajikan tema belajar matematika melalui permainan.

Selain tangram, Fun Science yang diasuh Pak Ridwan Hasan Saputra juga memperkenalkan permainan sudoku, zome, dan kartu nara. Dewa yang bercita-cita jadi dokter menggemari permainan sudoku.

"Aku emangsuka sihsama sudoku," katanya.

Sodoku permainan dari Jepang dimana pemainnya harus mengisi angka dikolom dan baris yang belum terisi. Dengan cepat Dewa menyelesaikan permainan Sodoku yang dengan level 3, 4 dan 8 kolom. Tapi, tidak semua dapat menyelesaikan permainan tersebut dengan mudah seperti Dewa.

Muhammad Syariel, Syafa Fattah Mohammad, Dimas Wicaksono Warsono dan Andika Notonegoro baru mengenal permainan Sodoku.

Mereka menerka apa yang harus diisi di dalam kolom-kolom tersebut. Empat siswa kelas enam SD Menteng 03 tersebut terus bertanya kepada Ratri, pemadu permainan ini. Setelah dijelaskan dengan seksama mereka baru memahami apa yang harus mereka isi. Dan, permainan pun dimulai.   Lintar

 

 

Duta Republika Itu Bernama Pak Ridwan

Seperti pada kesempatan sebelumnya, acara Republika Fun Science kali ini juga diasuh oleh Pak Ridwan Hasan Saputra. Selain mengurus Kampung Matematika dan Klinik Pendidikan MIPA, Pak Ridwan juga sekarang sibuk membantu mengembangkan Republika.

Dalam berbagai kesempatan, Pak Ridwan selalu menyeru untuk berlangganan Republika atau mengikuti berbagai perkembangan informasi melalui Republika.

Pak Ridwan ini juga penerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2013. Tiap tahun Republikamemberikan penghargaan kepada para tokoh yang telah berjasa membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Penghargaan tersebut diberi nama Anugerah Tokoh Perubahan Republika.

Pak Ridwan berhak mendapatkan penghargaan tersebut atas jasanya mengembangkan pendidikan matematika kepada murid- murid sekolah. Sudah banyak sekali murid sekolah yang dibantu untuk memecahkan berbagai soal dalam pendidikan matematika. Sebagian murid yang diasuhnya itu bahkan sudah berhasil meraih medali dalam berbagai kesempatan Olimpiade Matematika.

Pada sela kesibukannya mengajar matematika, Pak Ridwan saat ini menyediakan dirinya untuk dimanfaatkan oleh Republika. "Saya serahkan diri saya untuk menjadi duta Republika," tutur Pak Ridwan.

Ke mana-mana, Pak Ridwan sekarang selalu berbicara tentang Republikasupaya media tersebut bisa makin berkembang. Selain itu, Pak Ridwan juga sudah menyatakan diri untuk siap membantu memberikan pelatihan motivasi kepada seluruh awak Republika.

Setiap tahun, Pak Ridwan juga mengadakan Olimpiade Matematika tingkat dunia. Untuk tahun ini, Pak Ridwan juga menggandeng Republikaagar bisa bersama-sama menyelenggarakan Olimpiade yang rencananya diikuti 20 negara itu. Rencananya, Olimpiade Matematika tahun ini akan diselenggarakan di Kota Tangerang.   Irfan Junaidi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement