Ahad 28 Aug 2016 17:00 WIB

Belajar Sains dengan cara menyenangkan

Red:

Suasana ramai benar. Sejak pagi, Sabtu (27/8), kawan-kawan sudah berdatangan memenuhi ruang basement Republika. Mereka berasal dari ber bagai sekolah di Jakarta dan sekitarnya , duduk di bangku kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD), serta kelas 7 dan 8 sekolah menengah pertama (SMP).

Apa ya yang membuat kawankawan begitu semangat datang ke Republika? Menjelang September mendatang, Republika memiliki kegiatan baru bagi para penggemar mata pelajaran sains. Fun Science, begitu nama kegiatan yang akan digelar secara berkala ini.

Fun Science adalah kegiatan memperkenalkan, mempelajari, sekaligus praktik ilmu dan metode belajar seputar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) cara menyenangkan. Nah, mata pelajaran matematika mendapat giliran pertama.

Fun Science menggandeng Kak Ridwan Hasan Saputra, pendiri Klinik Pengetahuan MIPA. Kak Ridwan, sapaan sang mentor oleh anak-anak, memperkenalkan metode belajar matematika dengan menggunakan Metode Matematika Nalaria Realistik.

Metode tersebut sudah ditemukan Rid wan sejak 2005. "Kami mengguna kan objek gambar dan mainan seba gai alat peraga," jelas Kak Ridwan.

Membawa metode tersebut ke dalam ruang basement Republika menjadi tantangan tersendiri bagi Kak Ridwan. Biasanya di tempat les yang ia dirikan, peserta dibagi berkelompok sesuai usia dan jenjang kelas. Namun, pada Fun Science ini kurang lebih 70 peserta yang terdaftar dari be ragam usia dan kelas. Maka ruangan menjadi sedikit heboh dengan aktivitas kawan-kawan yang berbeda. Suasana yang penuh semangat, penuh keingintahuan pula!

Kalau orang-orang bilang matematika itu rumit dan membosankan, kami menemukannya amat menyenang kan. Benar, kawan-kawan, kegiatan belajar sambil bermain akan membuat pelajaran lebih mudah kita pahami. Kita akan lebih semangat pula mendalami sains. Kita bisa juga menyesuaikan kegiatan dengan tema yang kita minati. Misalnya, Fun Science khusus kimia akan lebih diminati kawan-kawan yang gemar kimia. Bagi mereka yang penyuka biologi atau astronomi bisa ikut pada kelas berikutnya. .''Kegiatan seperti ini baik sekali apabila dilakukan rutin,'' kata Kak Ridwan.

Kabar kegiatan Fun Science ternyata tidak hanya di wilayah Jakarta. Ayashadanica Aldea Khusna atau yang akrab disapa Ayasha sengaja datang dari Tegal, Jawa Tengah. Sejak dini hari tadi Ayasha bersama kedua orang tuanya sudah berangkat dari Tegal menuju Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi. Gadis kecil berusia 10 tahun tersebut begitu antusias mengikuti kelas Fun Science.

"Ikut kelas ini karena dikasih tahu mama," ungkap Ayasha. Awalnya ia me ngira Fun Science berupa kom petisi sains. Namun begitu datang, ternyata ia justru diajak belajar matematika. Ayasha memang sedikit merasa kecewa tapi ia justru mendapat pengalaman baru dari kegiatan di akhir pekan ini.

Pak Irfan Junaidi, pemimpin redaksi Republika, ikut hadir di keramaian itu. Katanya, kegiatan semacam Fun Science bisa menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap sains sejak dini. "Kami ingin memberikan pengalaman belajar sains di sebuah kantor berita media masa," ungkap Pak Irfan.

Benar juga, selama ini banyak di antara kawan-kawan mungkin ti dak mengetahui kantor berita me dia masa. Di era digital, kita tentu tak ingin melewatkan kesempatan itu. Fun Science juga akan memperkenalkan lingkungan media massa, khususnya Re publika, secara tidak langsung pada kawankawan. Dengan begitu, kita tak asing mengenal Re publika sejak usia dini.      rep: Nora Azizah, ed: Nina CH

 

Berkenalan dengan Kak Ridwan

Orangnya ramah, banyak senyum. Namanya Kak Ridwan Hasan Saputra. Bersama Kak Ridwan, matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan, jauh dari ketegangan.

Kak Ridwan lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 16 April 1975. Pendiri Kampung Matematika ini memang seorang guru matematika, bahkan pernah mendapat predikat terbaik di tingkat nasional.

Klinik MIPA (KPM) yang dimulainya pada 2003 sungguh unik. Kakak yang tamatan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini punya metode seikhlasnya. Sistem pembayaran untuk belajar padanya pun seikhlasnya. Meski begitu, ia sudah mengantarkan banyak muridnya meraih puluhan medali emas, ratusan medali perak, dan perunggu pada berbagai kompetisi sains dalam dan luar negeri.

KPM tak hanya membuat siswanya pintar matematika. Buat mereka yang terpilih ikut Olimpiade Sains, mereka juga harus baik ibadahnya. Begitu pula hafalan Alqurannya. Kak Ridwan menginginkan, para siswanya pintar dan berperilaku mulia.

Upaya Kak Ridwan mendapat perhatian banyak pihak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menganugerahi penghargaan Satya Lencana Wirakarya pada 2007. Dan, pastinya surat kabar kita, Republika, menobatkannya sebagai salah satu Tokoh Perubahan Republika 2013.   Nur Hasan Murtiaji/c54

KAWAN KITA

Ayashadanica Aldea Khusna (10 tahun)

Kelas 5 SD Global Inbyra School (GIS), Tegal "Aku datang jauh dari Tegal. Berangkatnya dini hari tadi, istirahat dulu di tempat saudara aku, terus langsung ke sini. Acaranya seru kok walaupun sebenarnya aku nggak terlalu suka matematika tapi gurunya menyenangkan. Cita-cita aku ingin jadi sekjen PBB, biar bisa terwujud aku harus pintar sains. Kalau ada acara ini lagi aku pasti ikut."

Rahmah Aqilah Murtiaji (11 tahun) Kelas 6

SDIT Insan Mandiri, Jakarta Selatan "Tahu acara ini dari Ayah, soalnya kata Ayah acaranya menarik. Pas aku datang iya benar menarik. Sebenarnya lebih suka biologi, tapi matematika seru juga ternyata. Aku dapat teman baru di sini lumayan banyak, teman aku baik-baik juga. Tadi berangkat jam setengah sembilan dari rumah, aku nggak capek, kok. Cita-cita aku ingin jadi dokter, jadi harus pintar sains."

Radhitya Faiq Raharjo (10 tahun) Kelas 5

SD Al Azhar 20, Cibubur "Mama aku yang kasih tahu soal acara ini, katanya Mama dapat info dari guru di sekolah. Aku suka ikut kompetisi sains, dan pasti menang. Makanya pas ditawari Mama langsung ingin ikut. Berangkat dari rumah jam 7 pagi diantar Ayah. Buat aku nggak masalah bangun pagi untuk belajar di akhir pekan, aku malah suka. Cita-cita aku suka berubah sih, tapi terakhir aku ingin jadi dokter. Kalau ada acara kayak gini lagi aku ikut terus."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement