Jumat 03 Jul 2015 16:00 WIB

Siap Berhasil, Siap Gagal

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan segera diumumkan. Pekan depan, tepatnya tepatnya pada Kamis (9/6), pengumuman secara daring akan disampaikan. Keesokan harinya, hasil ujian akan tertera di lembar-lembar media cetak, terutama koran. 

Pengumuman hasil ujian SBMPTN merupakan momen yang sangat menegangkan, namun selalu ditunggu-tunggu oleh para siswa lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau calon mahasiswa baru. Sebabnya, untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN), bukanlah perkara mudah. Sebab, bersaing dengan ratusan ribu calon mahasiswa lainnya peserta SBMPTN dari seluruh Tanah Air, adalah keniscayaan. 

Keberhasilan tentu akan disambut dengan sukacita penuh kegembiraan.  Namun, apa yang terjadi jika yang alami justru kegagalan? Lazim ditemui, para siswa kecewa hingga mereka menangis, menjerit, atau pingsan saat mendapati dirinya tidak lolos dalam ujian tertulis tersebut. Psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana, mengatakan, kemungkinan-kemungkinan itu amat sangat mungkin terjadi. 

Seseorang yang mengalami kegagalan, setelah itu kecewa, merupakan persoalan wajar. Hanya, yang perlu diperhatikan, menurut Vera, adalah sampai batas apa seseorang larut dalam kekecewaan tersebut. "Jangan sampai mengganggu kehidupan selanjutnya," kata Vera kepada Republika.

Menurut Vera, tingkatan stres yang paling parah adalah apabila seorang anak sudah memasuki level depresi. Vera menilai tingkat stres yang berlebih pada anak disebabkan para siswa tidak mempersiapkan diri untuk gagal. Selain berusaha untuk berhasil, seseorang juga perlu mempersiapkan diri apabila gagal. 

Sehingga ketika benar-benar gagal, dirinya tidak terlalu terpuruk merenungi kegagalannya. Vera menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan para siswa sebelum mengetahui pengumuman hasil ujian SBMPTN. Pertama, meyakini bahwa apa yang sudah dilakukan adalah usaha yang terbaik.

Kedua, harus selalu siap untuk kemungkinan terburuk. Ketiga, menyiapkan backup plan atau rencana cadangan. Selain itu, sebelumnya, orang tua dan bimbingan konseling sekolah harus mempersiapkan dan memberi pengertian kepada anak bahwa gagal dalam SBMPTN bukanlah akhir dari segalanya.

Jika gagal, siapkan alternatif

SBMPTN merupakan salah satu cara untuk masuk PTN. Menurut pemerhati pendidikan Doni Koesoema, bagi siswa yang gagal masuk PTN melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, tidak perlu merasa kecewa. Sebab, ibarat pepatah, banyak jalan menuju Roma. 

Calon mahasiswa bisa menggunakan jalur mandiri. Karena dikelola sendiri oleh masing-masing perguruan tinggi (PT), jenis seleksi mandiri pun terbagi ke dalam beberapa mekanisme, yaitu melalui ujian tulis, seleksi rapor, dan tes melalui hasil nilai SBMPTN. "Meskipun masuk melalui jalur mandiri lebih mahal, ini bisa dijadikan salah satu alternatif," ujar Doni.

Salah satu PTN yang membuka jalur seleksi mandiri dengan mekanisme ujian tulis yaitu Universitas Airlangga (Unair). Rektor Unair Nasih mengakui, untuk masuk PTN dengan jalur seleksi mandiri memang terbilang lebih mahal dibandingkan dengan jalur SBMPTN. Namun, Nasih menambahkan, hasil seleksi yang diperoleh dari seleksi mandiri, mekanisme ujian tulisnya lebih adil daripada menggunakan mekanisme lainnya.

Saat ini, Unair masih membuka pendaftaran seleksi mandiri secara daring mulai 9 Juni lalu hingga 6 Juli mendatang. Sedangkan, untuk pelaksanaan ujiannya sendiri diadakan setelah pengumuman hasil ujian SBMPTN, tepatnya 14 Juli. Untuk itu, sembari menunggu pengumuman hasil ujian SBMPTN, para siswa masih bisa mempersiapkan diri mendaftar seleksi mandiri untuk berjaga-jaga apabila tidak lolos ujian SBMPTN.

Menurut Doni, selain jalur mandiri, para siswa yang gagal SBMPTN dan masih ingin mengenyam bangku perguruan tinggi juga bisa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi swasta (PTS). Untuk memilih PTS, para siswa pun juga harus melihat rekam jejak dan prestasi kampus yang akan dimasuki.  Doni menganjurkan agar siswa memilih PTS dengan mempertimbangkan akreditasi. Entah itu dari sisi kampus maupun program studinya.

Berikutnya, melihat kualitas lulusan, lalu sesuaikan dengan minat dan bakat. "Cari program studi yang dapat membantu menggapai cita-cita," Doni menyarankan. Salah satu PTS dengan peringkat terbaik adalah Universitas Bina Nusantara (Binus). 

Menurut GM for Higher Education Binus Fransiskus Asisi, Binus sudah mendapatkan banyak prestasi, termasuk menjadi perguruan tinggi swasta terbaik di posisi tiga di Indonesia. Salah satu yang menjadi kekuatan Binus yaitu tingkat lulusannya yang bisa bersaing di dunia kerja sangat tinggi.  Bahkan, 76 persen mahasiswa Binus sudah bekerja enam bulan sebelum wisuda. 

"Hal tersebut didukung oleh kurikulum, tenaga pengajar, dan hubungan dengan industri," kata pria yang akrab disapa Frans ini. Pendaftaran mahasiswa baru Binus sudah dibuka sejak November 2014 lalu dan masih berlangsung hingga saat ini. Menurut Frans, untuk ujian saringan masuk terdekat diadakan pada 5 Juli dan hasil seleksi diumumkan pada 8 Juli dengan batas konfirmasi pendaftaran ulang selama satu minggu. 

Frans mengatakan, saat ini kursi yang tersedia dari masing-masing jurusan masih cukup banyak. Namun, untuk beberapa jurusan, sisa kursinya sudah sangat terbatas, seperti jurusan bisnis dan desain.  c16 ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement