Jumat 03 Jul 2015 16:00 WIB

Perkecil Gap Kompetensi SDM

Red:

Putera Sampoerna Foundation (PSF) memiliki sejumlah program untuk menciptakan pemimpin Indonesia yang berperan dalam pembangunan bangsa pada masa mendatang. Dengan cara mendidik siswa-siswa berprestasi via Sampoerna Academy (SA), baik secara nasional maupun internasional, upaya yang telah dirintis sejak 2009 perlahan mulai menampakkan hasil. Bertempat di salah satu resto di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (30/6), PSF mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus silaturahim dengan beberapa siswa lulusan PA yang tengah menempuh studi di berbagai universitas di Amerika Serikat. 

"Kami ingin memperlihatkan progress anak-anak ini," ujar Managing Director PSF Nenny Soemawinata menjelaskan maksud acara. Menurut Nenny, PSF memiliki tekad kuat untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di berbagai bidang. Dengan mengirimkan para siswa ke Negeri Paman Sam, diharapkan ketika lulus, mereka siap berkompetisi dengan SDM-SDM asal negara lain. 

Tanpa terasa, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan dimulai pada 2015. Ketika masa itu tiba, arus SDM dari dan ke Indonesia akan teramat deras. "Apakah Indonesia siap? Harus diakui, masih ada gap kompetensi dengan negara-negara lain. Kita berupaya untuk memperkecil gap tersebut," ujar kata Nenny. 

Selain mengirimkan langsung beberapa siswa ke AS, PSF juga menjalin kerja sama dengan dua kampus asal negeri adidaya itu, yakni Louisiana State University dan Oregon State University. Kerja sama dimaksudkan agar kurikulum maupun materi pengajaran internasional bisa diperoleh tanpa harus meninggalkan Indonesia. Selain itu, kerja sama seperti ini bisa meminimalisasi biaya studi hingga 50 sampai 60 persen ketimbang harus ke AS. 

Salah seorang alumni SA yang tengah menempuh studi di Texas Tech University, yaitu Christian Timothy Wijaya, mengaku senang bisa menempuh studi di AS. Meski kondisi ekonomi keluarga tengah terpuruk, Timmy, sapaan akrabnya, berhasil melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Di Texas Tech University, Timmy menimba ilmu di jurusan keuangan. 

Aktif di berbagai organisasi maupun kegiatan ekstrakampus menjadi sarana untuk meningkatkan soft skill. Bercita-cita menjadi menteri keuangan pada masa mendatang, jalan Timmy baru dimulai setelah kelulusannya pada Desember 2015. "Saya akan balik ke sini lagi untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa," kata Timmy. 

Program ke depan

Selain menyekolahkan siswa-siswa berprestasi ke AS, PSF juga memiliki program yang akan dirilis pada Agustus 2015. Program tersebut adalah Sampoerna School System (SSS). Managing Director PSF Nenny Soemawinata menjelaskan, SSS merupakan sebuah sistem pendidikan terintegrasi, dimulai dari level taman kanak-kanak hingga universitas. 

"Kita buka untuk umum," ujar Nenny. Menurut Nenny, SSS ditujukan untuk mengakomodasi keinginan masyarakat kelas menengah Indonesia memperoleh pendidikan berkualitas. Terlebih, pendidikan internasional terhitung mahal. Sementara, pendidikan di sekolah negeri masih memiliki kekurangan. 

Selain membantu masyarakat kelas menengah, keberadaan dimaksudkan untuk membantu PSF secara keseluruhan. Terutama, dari sisi pendanaan. "Kalau ada kesulitan pendanaan dari donor, SSS akan membantu pembiayaan," kata Nenny. oleh Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement