Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta menyebut saat ini merupakan momen yang penting dan pas bagi Indonesia untuk mengembangkan UMKM melalui bisnis e-commerce.

Wayan mengatakan, saat ini roadmap tentang e-commerce sudah disusun sejak tahun lalu. Tinggal menetapkan aturan mengenai start-up yang datang dari luar negeri.

Apalagi, peluang bisnis e-commerce saat ini sangat luar biasa untuk dikembangkan. Kemenkop dan UKM pun terus mengawal UMKM Indonesia untuk segera memasuki bisnis e-commerce.

"Tidak perlu capek-capek dan mahal bikin toko, cukup bisnis lewat e-commerce. Lihat saja, mal-mal besar di Singapura dan AS banyak yang tutup karena konsumen banyak beralih ke belanja online," kata Wayan.

ý

Ketua Umum Hipmikindo (Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia) H Mas Panjaitan mengatakan, Hipmikindo telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT ASEAN Bay Indonesia. Artinya, Hipmikindo akan merubah mindset para pelaku UMKM Indonesia menuju e-commerce.

"Ini merupakan tonggak sejarah bagi UKM Indonesia yang dipelopori Hipmikindo," ujar Mas. Oleh karena itu, Hipmikindo bersama PT ASEAN Bay Indonesia akan mengambil bagian untuk bisa melakukan ekspor komoditas Indonesia secara cepat dan mudah.

Sampai akhir Desember ini, Hipmikindo bisa merekrut 4.000 hingga 5.000 UMKM untuk dipersiapkan sebagai UMKM ekspor.

CEO & Founder PT ASEAN Bay Indonesia M Syafiq mengatakan, UMKM-UMKM Indonesia yang masih memasarkan produk-produknya secara tradisional, akan ketinggalan. "Oleh karena itu dunia ke depan harus berubah dari era offline menuju online. Untuk menghadapi itu, kita harus mempersiapkan diri kita," kata Syafiq.

Selain itu, perubahan ini penting untuk bersaing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ichsan Emrald Alamsyah ed: Muhammad Iqbal

Ikuti Whatsapp Channel Republika