Kamis 26 Nov 2015 13:00 WIB

Pembuatan Uang Tidaklah Mudah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Pembuatan Uang Tidaklah Mudah


Relasi dengan mata uang rupiah tidak hanya seputar pemeliharaan saja. Pembuatan alat pembayaran itu pun jadi elemen penting. Asisten Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Dandy Indarto mengatakan, proses pembuatan uang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat, mengganti uang tidak layak edar (UTLE) dan menjaga kecukupan kas BI maka dilakukan perencanaan dengan menyusun Estimasi Kebutuhan Uang (EKU). EKU ini digunakan untuk menetapkan kebijakan strategis berupa penetapan rencana pencetakan uang. Pencetakan rupiah dilakukan di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.

"Perum Peruri merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang pencetakan uang rupiah," ujar Dandy. Kelancaran pencetakan uang rupiah dipengaruhi beberapa faktor antara lain pasokan maupun kualitas bahan uang (bahan pembuatan uang berupa kertas atau logam) yang sesuai dengan kebutuhan. Bahan uang ini sebagian besar berasal dari luar negeri atau barang impor sehingga BI bekerja sama dengan pelabuhan atau bandara untuk mendukung arus bahan uang hingga prsoses penerimaan di BI.  

Untuk itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah mengeluarkan Instruksi Dirjen Bea Cukai No.INS-01/BC/2015 tentang penetapan jalur hijau khusus impor bahan uang yang dilakukan oleh BI, yang mencakup impor bahan uang kertas dan bahan uang logam. Uang tersebut kemudian dikeluarkan dan diedarkan kepada masyarakat luas dengan tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap uang rupiah.  

Uang-uang rupiah itu diedarkan ke seluruh negeri melalui layanan kas. Uang kartal dibawa dengan menaiki kapal atau bahkan pesawat terbang untuk dapat menjangkau ke seluruh bagian Indonesia termasuk wilayah terpencil dan terdepan. "Untuk itu kita perlu menjaga rupiah," kata Dandy. n melisa riska putri ed: muhammad iqbal 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement