Rabu 29 Jul 2015 20:07 WIB

Jangan Hanya Mudiknya Saja

Red:

Program mudik gratis bagi para pengendara sepeda motor yang diselenggarakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di jalan raya begitu menarik minat masyarakat. Salah satunya ialah Tri. Pemuda asal Kutoarjo, Jawa Tengah, ini mengaku rela mengantre sejak pagi hari demi mendapatkan tiket mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Faktor keselamatan menjadi alasannya ketimbang menggunakan sepeda motor untuk mencapai kampung halamannya. Tri yang memilih KA sebagai moda transportasi mudiknya nanti menilai, akan berbahaya jika memaksakan mudik menggunakan sepeda motor, terutama bagi anaknya. "Tahun lalu, saya bahkan mengantre sampa jam 12 malam," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Hal serupa dibenarkan satpam Kemenhub Usman Gunawan yang mengatakan para calon pemudik bahkan sudah ada yang datang sejak pukul satu malam, meski harus menunggu di depan kantor Kemenhub Jakarta.

Meski antusiasme masyarakat begitu tinggi untuk tidak lagi menggunakan sepeda motor dan beralih menggunakan program mudik gratis, program ini mendapat tanggapan tajam dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, pemerintah tetap harus mewaspadai tingginya penggunaan sepeda motor pada musim mudik tahun ini lantaran naiknya harga tiket kereta api (KA).

Ia meminta pemerintah tidak hanya memikirkan pengangkutan sepeda motor saat arus mudiknya saja, tapi juga dalam arus baliknya.

Untuk angkutan mudik gratis, kata Tulus, meski bagus guna mengurangi tingginya kendaraan sepeda motor di jalan raya, ia meminta pemerintah memikirkan matang-matang dan juga memikirkan proses arus baliknya. "Jangan hanya gratiskan mudiknya, tapi pulangnya tidak ditanggung. Sama saja, pulangnya naik motor juga," kata Tulus.

Hal ini, ia katakan, akan berbahaya mengingat penurunan stamina akan terjadi lebih besar saat proses arus balik ketimbang arus mudik. Ia menambahkan, penurunan stamina awak angkutan, polisi/dishub, bahkan pemudik harus diwaspadai saat arus balik karena cukup fatal menimbulkan kecelakaan.

Bukan bermaksud membandingkan kecelakaan yang menimpa sejumlah moda transportasi di Indonesia, tapi Tulus meminta pemerintah mencari solusi yang konkret mengatasi tinggi jumlah korban tewas yang menimpa para pemudik yang menggunakan sepeda motor. "Kalau kecelakaan pesawat semua peduli, kalau sepeda motor yang korbannya jauh lebih besar seakan menjadi biasa saja," sambungnya.

Mantan ketua umum DPP Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena meminta pemerintah melibatkan Organda lebih maksimal lagi dalam penyediaan armada mudik gratis tahun ini. Meski mengaku sudah dilibatkan, perempuan yang juga dikenal sebagai pengusaha transportasi ini menilai belum maksimal.

Soal berapa armada yang disediakan Organda untuk mudik gratis tersebut, Eka mengatakan, belum tahu jelasnya lantaran pada saat rapat terakhir sudah tidak mengikutinya karena sudah tidak menjabat sebagai Ketum Organda lagi.

Eka menilai, pemerintah perlu melibatkan Organda lebih maksimal lagi dalam program mudik gratis lantaran berdasarkan prediksinya jumlah penumpang angkutan jalan raya pada musim mudik Lebaran 2015 akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Jika pada lima atau 10 tahun lalu, Eka menjelaskan, penurunan jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi umum darat tidak lebih dari dua digit, tapi ia memprediksi, untuk Lebaran tahun ini akan menurun antara 20-30 persen.

"Kalau kita lihat dengan perlambatan ekonomi yang terjadi sejak November 2014 sampai hari ini, saya takut penurunannya sampai dua digit," ujar Eka.

Ia menilai, banyak rekan pengusaha yang sedikit 'mengerem' sambil melihat apa yang akan terjadi ke depannya sebelum memutuskan sesuatunya. Bahkan, kepada Eka, sejumlah pengusaha angkutan darat akan mengurangi armada yang digunakan untuk musim mudik Lebaran tahun ini.

Eka menjelaskan, prediksi jumlah penumpang yang menggunakan angkutan darat pada Lebaran 2015 lantaran semakin banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan angkutan pribadi yang notabene ia nilai tidak cukup baik dari segi keamanan. "Bahkan, ada yang membawa muatan lebih, itu kan sangat tidak aman" ungkapnya. N ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement