Senin 19 Jan 2015 17:00 WIB

Syariah Sektor Riil Mulai Digarap

Red:

Selama ini, konsep syariah baru merambah industri keuangan dan perbankan. Ke depan, konsep syariah bakal merambah sektor riil, khususnya pariwisata syariah. Potensi pariwisata syariah dari 248 juta wisatawan, 88 persen adalah wisatawan Muslim dengan pengeluaran 14,1 miliar dolar AS. Pangsa pasar syariah sebanyak 1,6 miliar Muslim atau 23 persen dari populasi dunia diharapkan bisa meningkatkan potensi dalam bisnis sektor syariah.

Menurut Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Muliaman D Hadad, pengembangan sektor keuangan harus diimbangi dengan sektor riil karena memiliki hubungan erat dan saling menguatkan. Salah satu cara mengembangkan sektor riil adalah bersinergi dengan jajaran pemerintah daerah untuk sama-sama berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah di daerah-daerah.

Indonesia memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan sebagai paket wisata halal yang akan mendorong tumbuh kembangnya transportasi syariah, hotel syariah, spa syariah, restoran halal, dan lain-lain. Potensi lainnya adalah kebutuhan pendidikan yang Islami belum terpenuhi oleh institusi pendidikan Islami yang berkualitas internasional. Selain itu, kebutuhan pelayanan kesehatan yang Islami juga perlu dikembangkan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas rumah sakit Islam dengan teknologi lebih bagus agar bisa lebih bersaing.

"Antara sektor riil dan keuangan ibarat dua sisi mata uang. Industri keuangan pembiayaan dan sektor syariah tidak banyak kalau kegiatan sektor riil tidak jalan," kata Muliaman beberapa waktu lalu.

Muliaman mengatakan, salah satu upaya mengembangkan sektor riil, yakni membuat daerah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah. Saat ini, Jawa Timur dipilih sebagai pilot project dengan basis pesantren.

"Dukungan orang-orang pada sektor riil agar manfaat bisa dirasakan pemerintah daerah, pasar makanan halal, busana Muslim, kepala daerah manapun akan berminat," ujarnya.

Sekretaris Jenderal MES, Muhammad Syakir Sula, mengatakan, selama dua periode terakhir, MES banyak memberikan prioritas lembaga keuangan syariah. Dengan demikian, pada periode ini MES bakal fokus pada sektor riil. Sektor riil menyasar infrastruktur bagaimana bisa dibiayai keuangan syariah.

Potensi yang digarap, antara lain, pariwisata syariah, hotel syariah, dan fashion syariah. "Jika Indonesia ditata dengan baik, bisa menjadi pusat fashion syariah di dunia," ujar Syakir saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, pariwisata syariah bakal menyasar kolam renang syariah, spa syariah, karaoke syariah, serta makanan halal. Menurut Syakir, di negara-negara lain, seperti Brunei Darusalam dan Malaysia, pengembangan sektor riil syariah menjadi fokus perhatian. MES bakal memberikan sosialisasi, pengembangan, dan pembiayaaan pengembangan sektor riil syariah.

Ketua Asosiasi Hotel Syariah Indonesia (Ahsin) Riyanto Sofyan mengatakan, sedang mengupayakan pariwisata, khususnya karaoke, agar sesuai dengan syariah. Namun, hal itu memang belum dikonfirmasikan Dewan Syariah Nasional (DSN).

Menurutnya, konsep karaoke syariah intinya tidak mengandung hal-hal maksiat, tempatnya terbuka memakai jendela, pilihan lagu bukan yang melenakan, serta pelayanan tidak melalaikan. Sebab, menurutnya, menyanyi adalah bagian dari hiburan. "Agar bisa menjadi bagian ibadah, tapi tetap menyenangkan itu kan menjadi tantangan. Saya setuju kalau bibitnya sudah ada, insya Allah bisa dikembangkan," katanya menjelaskan.   c87 ed: Irwan Kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement