Senin 20 Oct 2014 12:30 WIB

Sembawa Luncurkan Bibit Sapi Brahman

Red:

BANYUASIN --- Menteri Pertanian Suswono didampingi Wakil Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Ishak Mekki meluncurkan bibit sapi brahman di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (14/10). Peluncuran ditandai dengan penyerahan sertifikat sapi brahman dari Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) Benih dan Bibit Ternak.

Suswono yang didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Irwantoro mengatakan, jumlah bibit unggul sapi brahman Sembawa menambah total ternak sapi bibit nasional yang telah disertifikasi setelah didirikannya LS Pro Benih dan Bibit Ternak. "Sampai sekarang berarti totalnya menjadi 233 ekor," kata Mentan.

Menurut Suswono, bibit sapi brahman yang diluncurkan adalah hasil dari proses panjang hingga disertifikasi oleh LS Pro Benih dan Bibit Unggul. Hal itu sesuai dengan yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009. Dalam pasal 13 ayat 4 UU tersebut disebutkan, setiap benih atau bibit yang beredar wajib memiliki sertifikat layak benih atau bibit.

Dia berharap, peluncuran sapi brahman bisa mendukung swasembada bibit yang telah dicanangkan. "Dengan bibit berstandar, tentunya kita tinggal menambah populasi betina sehingga kebutuhan daging sapi nasional dapat segera terpenuhi," katanya.

Melimpahnya bibit berstandar atau bibit unggul telah membuat Indonesia tidak lagi mengimpor pejantan sejak 2013. Hal itu memberikan keuntungan sangat besar lantaran biaya membeli satu ekor pejantan dari luar negeri cukup tinggi, yakni mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala BPTU HPT Sembawa Nugroho Budi menerangkan, sapi brahman putih yang dipelihara di Sembawa berjumlah 775 ekor yang terdiri dari 226 ekor sapi jantan dan 549 ekor sapi betina. "Dengan program pemurnian secara terus-menerus melalui proses uji performancedan seleksi terpilih, akhirnya kita bisa memperoleh bibit sapi brahman sesuai dengan kualifikasi dan standar SNI." katanya.

Untuk saat ini, bibit sapi brahman di BPTU HPT Sembawa berjumlah 211 ekor. Penyebaran bibit sapi sudah ke beberapa daerah, antara lain Yogyakarta, Lembang, Sumatra Utara, Lampung, dan Bengkulu.

Manajer Puncak LS Pro Benih dan Bibit Ternak Kementan Harry Chakra mengatakan, sertifikasi bibit ternak yang dilaksanakan LS Pro mencakup produk penilaian terhadap bibit ternak yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sertifikasi bibit diperlukan untuk melindungi konsumen terhadap penggunaan bibit ternak yang mutunya tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selain itu, kata dia, sertifikasi juga mendorong produsen untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dengan memfasilitasi tersedianya jaminan mutu produk benih dan bibit ternak. "Kami menjamin hasil sertifikasi karena didukung para personel yang berkompeten dan profesional sehingga dapat memenuhi kepuasan pelanggan," kata Harry.rep: maspril aries ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement