Senin 25 May 2015 15:00 WIB

Penurunan Bunga Jadi Solusi

Red:

Industri otomotif memiliki keterkaitan erat dengan berbagai sektor, tidak terkecuali pembiayaan.  Maka, menjadi lumrah apabila kombinasi berbagai faktor, yaitu perlambatan ekonomi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tren inflasi, serta tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang berujung pada penurunan penjualan kendaraan bermotor, dikhawatirkan mengganggu sektor pembiayaan.

Namun, kalangan dari sektor pembiayaan tetap optimistis menatap sisa tahun fiskal 2015.  Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim meyakini pembiayaan kendaraan bermotor akan tetap bergairah.  Meski, sebagaimana penjelasan di atas, kondisi perekonomian di Tanah Air tidak menggembirakan. 

Dilihat dari volume, Roni menyebut pembiayaan memang mengalami penurunan. Namun, di sisi lain, pelemahan rupiah justru menstimulus kenaikan harga kendaraan bermotor. "Jadi, meskipun pasar otomotif menurun, namun nilai pembiayaan tetap tumbuh," ujarnya.

Ihwal strategi untuk menghadapi kondisi terkini, Roni menyebut sejumlah langkah telah dan akan diambil BCA Finance.  Yang utama adalah menurunkan bunga kredit angsuran. Langkah tersebut diharapkan dapat menarik calon konsumen untuk mengajukan pembiayaan kendaraan. 

"Angka penurunan bunganya, yakni 0,5 persen," katanya. Selain menarik calon konsumen, Roni berharap langkah ini akan membuat pelayanan BCA Finance menjadi lebih kompetitif. Sebab, apabila dibandingkan dengan kompetitor pada sektor pembiayaan, tawaran bunga dari perusahaannya lebih rendah.

Jika berjalan mulus, Roni menyebut target BCA Finance membidik pembiayaan baru sebesar Rp 27 triliun pada 2015 bisa tercapai. Target ini meningkat 10,4 persen ketimbang pencapaian tahun silam, yaitu Rp 22 triliun. Sementara untuk keuntungan ditargetkan Rp 1,003 triliun.

Jumlah tersebut meningkat tipis dibandingkan realisasi 2014 yang tercatat Rp 1,001 triliun.  "Target angkanya memang kecil karena ini konsekuensi kita mengambil kebijakan menurunkan bunga kredit," kata Roni. Selain penurunan bunga kredit angsuran, Roni menyebut BCA Finance akan mengambil langkah lain dalam wujud pembukaan bidang perkreditan baru di luar kendaraan bermotor. 

Langkah ini merupakan perluasan bisnis perusahaan.  "Harapannya keuntungan yang didapat tidak hanya bergantung pada pembiayaan kendaraan bermotor," ujar Roni.  Meski demikian, Roni masih enggan mengungkapkan bidang yang akan digarap nantinya mengingat masih dalam pengkajian. 

Direktur utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Willy Suwandi Dharma menyatakan, hakikatnya pada semester pertama 2015 perusahaan bersikap wait and see terhadap kondisi perekonomian. Menjelang semester kedua, Willy meyakini kondisinya akan lebih baik. Jika harapan itu terwujud, Adira Finance akan mengambil langkah serupa dengan BCA Finance, yaitu menurunkan bunga kredit pembiayaan. 

Willy menyebut terlalu riskan apabila langkah ini buru-buru diambil, terutama masa sekarang.  Sebab, dikhawatirkan, kinerja perusahaan secara keseluruhan menjadi tidak sehat. "Terlalu dipaksakan kalau (penurunan bunga kredit) diterapkan sekarang," kata Willy.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 34,1 triliun pada 2014. Jumlah itu meningkat Rp 340 miliar ketimbang tahun sebelumnya.  Sementara untuk keuntungan mengalami penurunan menjadi Rp 792 miliar dibandingkan 2013 yang tercatat Rp 1,4 triliun. 

Tips kredit mobil

Kepada calon konsumen yang hendak mengambil kendaraan bermotor, perencana keuangan Ahmad Gozali mengingatkan agar opsi pemilihan kredit dicermati. Pembiayaan via bank atau perusahaan pembiayaan memiliki kelebihan maupun kekurangan. Jika memilih kredit melalui bank, jangka waktu pelunasan lebih lama hingga mencapai lima tahun.

Meskipun begitu, bunga yang ditanggung lebih rendah. Sementara, kekurangan pembiayaan melalui bank adalah proses pengajuan yang berbelit-belit. Kondisi ini tidak ditemui apabila menggunakan jasa perusahaan pembiayaan. 

Selain mudah, waktu pengajuan pun cepat hingga bisa tuntas dalam waktu dua hari.  "Akan tetapi, masa kreditnya biasanya hanya tiga tahun. Ditambah, bunganya lebih besar dibanding bank," kata Gozali. Khusus untuk pembiayaan melalui perusahaan pembiayaan, Gozali meminta agar kredibilitas perusahaan dicermati.

Sebab, perusahaan memegang buku bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Selain itu, aspek denda juga harus dicermati. Keterlambatan membayar, tentu dapat berimbas pada nominal denda yang berpotensi merugikan calon konsumen.

n c05 ed: muhammad iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement