Senin 27 Apr 2015 16:00 WIB

Isuzu Tambah Kapasitas Produksi

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai langkah strategis jangka panjang, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melakukan peresmian pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Pabrik telah dibangun sejak 2014 dan berdiri di atas lahan seluas 30 hektare. Presiden Direktur IAMI Yohannes Nangoi menjelaskan, pabrik baru bertujuan untuk menambah kapasitas produksi Isuzu di Indonesia. 

"Pabrik ini khusus untuk memproduksi truk," ujar Yohannes dalam upacara peresmian di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Jabar, beberapa waktu silam. Pabrik bernama Isuzu Karawang Plant didesain untuk memproduksi truk andalan Isuzu, yaitu truk ringan Isuzu Elf dan truk sedang Isuzu Giga. Saat ini pabrik itu memiliki kapasitas produksi sebanyak 52 ribu unit per tahun. 

Namun, kapasitas tersebut masih dapat ditingkatkan lagi menjadi 80 ribu unit per tahun.  Yohannes mengatakan, Isuzu Karawang Plant memiliki fasilitas produksi yang terdiri atas framing, welding, painting, assembling, warehouse, vehicle stock serta tear down area. Untuk mewujudkan sebuah kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkualitas, pabrik ini juga menerapkan konsep environment and safety, quality, cost and delivery (EQCD).

 

Secara keseluruhan, total investasi pabrik mencapai Rp 1,7 triliun, sementara tenaga kerja baru yang terserap sebanyak 1.200 pegawai. Dengan peresmian Isuzu Karawang Plant, kini IAMI memiliki dua pabrik, yaitu di Pondok Ungu, Bekasi, dan Karawang. Menurut Yohannes, IAMI memutuskan untuk menambah pabrik karena pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, telah mencapai kapasitas produksi maksimal.

 

Basis ekspor

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pendirian Isuzu Karawang Plant juga dimaksudkan untuk mengisi pasar ekspor. Yohannes mengatakan, pabrik terbaru itu juga akan menjadi basis produksi global Isuzu di luar Jepang. Di Negeri Sakura, Isuzu memiliki sejumlah pabrik yang digunakan sebagai fasilitas produksi kendaraan komersial untuk negara maju. 

Di sana telah diterapkan kebijakan emisi euro 2 atau lebih. Basis produksi berikutnya berada di Thailand. Di sana, produksi kendaraan komersial ringan atau light commercial vehicle diproduksi. Sedangkan, pabrik yang terletak di Indonesia rencananya juga akan dijadikan basis produksi kendaraan komersial di negara berkembang. 

"Indonesia memiliki pasar yang potensial dan lokasi yang strategis untuk dijadikan basis ekspor," kata Yohannes. Saat ini, IAMI telah melakukan ekspor blok mesin sebanyak 250 ribu unit per tahun. Tahun depan, IAMI menargetkan ekspor kendaraan secara utuh atau completely built-up (CBU) hingga 20 persen dari kapasitas produksi.

 c72 ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement