Kamis 27 Oct 2016 14:00 WIB

Indonesia Darurat Sakit Jiwa

Red:

Jakarta dan kota besar lainnya tak bisa terpisahkan dari yang namanya panti sosial. Di balik keindahan pemandangan serta hiruk-pikuknya Ibu Kota, banyak panti sosial yang dipenuhi pasien gangguan jiwa yang tiap tahunnya selalu bertambah.

Bahkan hampir setiap hari, Dinas Sosial DKI Jakarta mengamankan orang dengan gangguan kejiwaan yang berkeliaran di jalanan Ibu Kota. Usia mereka rata-rata di atas 20 tahun.

Kebanyakan yang mengalami gangguan kejiwaan karena faktor tekanan ekonomi. Mereka menjadi 'korban' kerasnya hidup di Jakarta. Para pemilik modal berlomba-lomba untuk menguasai perekonomian sampai ke akar-akarnya. Sedangkan yang tidak punya modal harus bersaing keras demi sesuap nasi dan seteguk air minum.

Apalagi, jika dalam benak seseorang kadar ketakwaannya lemah dan hanya memikirkan kesenangan. Dalam sistem kapitalis, uang adalah segalanya. Jika tidak punya uang, tidak bisa bertahan dengan derasnya persaingan dan yang tidak bisa menahan maka bisa mengalami gangguan kejiwaan.

Faktor lain yang menyebabkan gangguan kejiwaan lainnya, yaitu hubungan asmara. Anak-anak remaja yang kurang didikan agamanya dan bahkan sampai menjalin pacaran, jika putus dengan pasangannya, bisa menyebabkan gangguan kejiwaan. Beginilah jika Islam hanya dijadikan aktivitas ritual saja.

Sarni Puspitasari

Mahasiswi IAINU Kebumen, Jawa Tengah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement