Senin 08 Aug 2016 16:23 WIB

Dukung Kontingen Indonesia

Red:

Upacara warna-warni di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (6/8) WIB, menandai pembukaan pesta olahraga terakbar di dunia, Olimpiade 2016. Olimpiade ke-31 tahun ini merupakan debut perdana negara di Amerika Selatan menjadi tuan rumah.

Olimpiade Brasil bakal digelar hingga 21 Agustus 2016. Tahun ini, ada 42 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dan terbagi dalam 306 nomor pertandingan yang akan dihelat di 37 arena utama. Sebanyak 4.924 medali disediakan tuan rumah untuk diperebutkan 205 negara peserta, yang mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk berlaga di tujuh cabor. 

Pada perhelatan kali ini, Indonesia mengirimkan 25 atlet andalan. Mereka terdiri atas 10 atlet bulu tangkis, tujuh atlet angkat besi, empat atlet panahan, dua atlet dayung, satu atlet balap sepeda, dan satu atlet atletik. Bagi kontingen Indonesia, berpartisipasi di Olimpiade Brasil bukan sekadar menyemarakkan pesta olahraga sejagat itu. Akan tetapi, ada misi yang harus mereka jalankan sebagai duta bangsa.

Misi yang juga menjadi harapan seluruh rakyat dari Sabang hingga Merauke tersebut, yakni mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di podium kehormatan Olimpiade.  

Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada 1952 di Helsinki, Finlandia. Indonesia pun menjadi negara peserta tetap Olimpiade pada tahun selanjutnya. Namun tercatat, Indonesia sempat dua kali tidak ikut Olimpiade, yaitu pada Olimpiade Tokyo 1964 dan Olimpiade Moskwa 1980.

Absennya Indonesia pada dua Olimpiade itu lantaran boikot sehubungan dengan perang Soviet-Afghanistan. Sejak awal keikutsertaannya, Indonesia sudah mengumpulkan total 27 medali, dengan perincian enam medali emas, 10 medali perak, dan 11 medali perunggu.

Pada Olimpiade Rio, Indonesia memasang target untuk mendapatkan setidaknya satu medali emas. Target itu mengacu pada prestasi Indonesia yang selalu berhasil meraih medali emas sejak Olimpiade Barcelona 1992 hingga Beijing 2008.

Karena itu, medali emas pada Olimpiade Rio bakal memperbaiki prestasi pada Olimpade sebelumnya di London pada 2012, yang hanya meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dari cabang angkat besi. Bulu tangkis yang biasanya menjadi penyumbang medali emas, gagal meraih satu pun medali.

Memang, ada banyak hal yang mesti diperbaiki untuk meningkatkan prestasi olahraga atlet Tanah Air di kancah internasional, terutama Olimpiade. Yang paling utama ialah terkait kaderisasi yang harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dari tingkat yang paling rendah, yaitu daerah. Kaderisasi juga harus dilakukan sejak level usia dini.

Dengan begitu, proses untuk melahirkan atlet dapat berjalan secara jangka panjang (long term), tak hanya dilakukan pada saat menghadapi kejuaraan-kejuaraan multinasional. Lewat cara ini pula, Indonesia akan dapat terus melahirkan atlet-atlet baru dan mengurangi ketergantungan pada atlet senior.

Pembentukan atlet baru juga harus dilakukan dengan memperbanyak kompetisi di tingkat domestik. Sehingga, mereka akan lebih siap pada saat memasuki arena yang lebih luas. Tidak seperti yang terjadi selama ini ketika kita mengirimkan atlet muda, tetapi belum memiliki tingkat kematangan yang cukup.

Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pemberian penghargaan yang layak kepada para atlet, yang telah berhasil menjadi pahlawan bagi negara. Sudah cukup kita mendengar kisah banyak atlet yang menjadi terlupakan ketika kembali ke Tanah Air. Padahal, di belahan dunia lain, mereka mendapatkan tempat yang lebih terhormat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement