Sabtu 28 May 2016 19:52 WIB

Agama Kontrol Moral

Red: Arifin

Beberapa waktu terakhir, kasus degradasi moral marak terjadi. Seakan-akan meruntuhkan stigma budaya Timur di negeri ini. Bahkan, yang paling ironis, pelaku tindak kriminal ialah para generasi muda bangsa.

Hal ini menandakan ada sesuatu yang salah pada negeri ini.

Padahal, Indonesia adalah negara beragama, yang mengajarkan kebaikan dan melarang tindakan kriminal. Bahkan, aturan negara jelas, setiap pelaku kejahatan akan mendapat hukuman.

Sehingga, jika dikaitkan, antara agama dan hukum yang berlaku.

Harusnya dapat terjadi sinergitas yang membangun budaya kebaikan di masyarakat.

Namun, harapan tak sesuai kenyataan. Kasus pelecehan seksual yang terjadi secara beruntun menandakan bahwa ancaman pidana saja tak cukup. Tetapi, harus disertai pembenahan mental menyeluruh di negeri ini. Revolusi mental harus benar-benar diimplementasikan. Terutama kepada generasi muda penerus bangsa.

Apalagi, di tengah arus globalisasi serta perkembangan tekno - logi informasi. Mengakibatkan budaya asing begitu mudah diadopsi para pemuda. Karena itu, perlu mekanisme untuk membangun mental yang sanggup memilah kebaikan dan keburukan.

Memperbaiki mental harus disertai semangat beragama.

Karena tak bisa dimungkiri, yang bisa mengontrol tindakan individu adalah dirinya sendiri. Sehingga, ketika mental beragamanya sudah kuat, tentu setiap tindakan yang dilakukan akan dilandasi oleh ajaran agama.

Karena itu, perlunya setiap Muslim untuk saling mengingatkan dan menasihati. Bukankah salah satu tujuan ajaran Islam ialah menyempurnakan akhlak manusia? Jika iya, mulailah dari lingkungan terdekat kita.

 

Angga Deva 

Kader PMII Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi, Cabang Ciputat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement