Rabu 04 May 2016 14:00 WIB

Simalakama Teknologi bagi Remaja

Red:

Saat ini depresi juga melanda kalangan remaja. Kasus bunuh diri karena depresi di kalangan anak dan remaja dari tahun ke tahun kian meningkat. Bahkan pada 2014, hampir 300 anak di London usia 12-17 tahun divonis depresi berat dan disebut sebagai orang pertama yang ketagihan media sosial.

Internet dianggap membawa fenomena penindasan dan keterbukaan seksual yang berdampak negatif. Remaja, dalam sistem kapitalis saat ini, tak luput dari serangan food, fun

dan fashion, salah satunya teknologi media.

Remaja bebas mengakses internet via gadget mereka tanpa pengawasan orang tua. Ditambah dengan tayangan televisi yang mayoritas kurang mendidik. Akhirnya, perkembangan  teknologi justru melahirkan banyak tekanan sosial yang berakibat pada depresi, bahkan berakhir dengan bunuh diri.

Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat remaja adalah generasi penerus. Tentunya harus segera dicarikan solusi tuntasnya, agar generasi sekarang tidak tumbuh menjadi generasi yang suram. Remaja Muslim harus disadarkan jati dirinya dan hakikat tujuan hidupnya semata untuk taat kepada Allah.

Orang tua, masyarakat dan negara berperan mengarahkan remaja Muslim menjadi remaja keren, yaitu remaja yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, bukan generasi 'pembebek' budaya Barat.

Ani Istiqomah

Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement