Jumat 26 Feb 2016 14:00 WIB

Hidupkan Budaya Literasi

Red:

Upaya untuk mendekatkan buku dengan masyarakat terus digiatkan oleh para penerbit. Mulai hari ini para penerbit buku menghelat pameran buku terbesar di Asia Tenggara bernama Islamic Book Fair 2016.

Kali ini merupakan pameran ke-15. Sebanyak 423 penerbit akan terlibat dalam pameran yang menawarkan banyak potongan harga buku untuk masyarakat tersebut.

Pameran ini menjadi bagian yang sangat penting dalam menghidupkan budaya baca di masyarakat Indonesia. Saat ini budaya baca masih menjadi problem penting yang harus diperhatikan secara serius.

Kebiasaan membaca di masyarakat masih harus terus ditingkatkan. Secara kasat mata sangat terlihat budaya membaca buku masih terkalahkan oleh budaya menonton dan memainkan gadget.

Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan murid sekolah untuk meluangkan waktu 15 menit membaca sebelum memulai pelajaran patut disyukuri. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya baca sejak dini.

Secara jangka panjang, kebiasaan untuk membaca 15 menit bagi murid sekolah ini perlu terus dijaga dan ditingkatkan. Dengan demikian, tradisi untuk bergaul akrab dengan buku bisa tertanam lebih kuat.

Selain di sekolah, kebiasaan untuk membaca buku juga sangat perlu untuk ditanamkan di rumah kita masing-masing. Orang tua perlu sekali untuk menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam membiasakan diri untuk membaca buku. Minimal, para orang tua berkewajiban untuk menyediakan buku-buku pilihan yang sesuai dengan perkembangan sang anak.

Kombinasi upaya penguatan tradisi membaca buku antara program membaca di sekolah dan program pembiasaan membaca di rumah akan sangat bermanfaat jika semua elemen terkait bisa memberikan dukungan penuh. Langkah-langkah tersebut perlu sekali didukung dengan pengadaan buku murah dan mudah. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat untuk bisa memiliki dan mengoleksi buku pilihannya menjadi lebih mudah.

Elemen penting yang saat ini menjadikan buku masih sulit untuk dijual dengan harga terjangkau adalah pajak. Pajak yang berlapis-lapis menjadikan biaya produksi buku sulit diturunkan. Karena itu, pemerintah sebagai pihak yang sangat menentukan dalam hal pajak perlu memberi perhatian serius pada persoalan pajak buku supaya harga buku menjadi lebih murah.

Buku yang murah dan mudah terjangkau akan mendorong masyarakat untuk lebih gemar menjadikan buku sebagai bahan bacaan. Harga buku yang murah sangatlah diperlukan untuk mendorong peningkatan budaya literasi di masyarakat.

Kebiasaan yang tinggi dalam membaca buku akan sangat membantu masyarakat untuk memiliki banyak ilmu dan pengetahuan yang diperlukan. Kebijakan harga buku yang murah juga sangat berpotensi untuk menekan tumbuhnya buku-buku bajakan di pasaran.

Kita sangat mengharapkan agar produk-produk yang terkait dengan pengembangan intelektualitas masyarakat tidak dikenai beban pajak yang terlampau tinggi. Sebisa mungkin, produk-produk yang berfungsi untuk menjadikan masyarakat menjadi cerdas itu dibebaskan dari segala jenis pajak. Dengan demikian, masyarakat bisa memanfaatkan produk-produk itu dengan mudah untuk meningkatkan kapasitas dirinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement