Rabu 10 Feb 2016 18:00 WIB

Bencana Banjir

Red:

Bencana banjir dan longsor dalam sepekan terakhir mulai melanda beberapa wilayah di Tanah Air. Hujan deras yang terus-menerus menyebabkan banjir tak dapat dihindari. Korban meninggal pun berjatuhan, baik itu akibat tanah longsor maupun yang hanyut terbawa derasnya air.

Bencana banjir tak hanya melanda wilayah Pulau Jawa. Beberapa provinsi di Sumatra mengalami hal yang sama. Bahkan, di Sumatra Barat, misalnya, 10 kabupaten/kota mengalami bencana banjir dan longsor. Bencana yang cukup besar tersebut sempat mengganggu aktivitas warga. Jalur darat pun sempat terputus, sehingga menimbulkan kemacetan cukup parah.

Selain di Sumatra Barat, Aceh juga wilayahnya terendam banjir yang cukup parah. Ratusan rumah terendam. Banyak warga yang membutuhkan bantuan, baik pangan maupun papan. Sedangkan, di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, seluruh sekolah diliburkan karena mengalami gangguan akibat banjir.

Kita menyadari, ancaman banjir di Tanah Air belum akan mereda. Ini karena puncak hujan diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari. Bahkan, dalam beberapa hari ke depan, hujan masih terus melanda Tanah Air.

Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, intensitas hujan saat ini merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, yang perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat adalah di beberapa daerah yang intensitas hujannya sedang, lebat, hingga sangat lebat. Setiap kali hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bertahan hingga lima jam maka masyarakat harus waspada terkait dengan bencananya, baik itu banjir ataupun longsor.

Sejumlah daerah sudah mengantisipasi banjir dengan memperbaiki gorong-gorong, melakukan penghijauan, dan langkah lainnya. Tapi, saat hujan lebat terjadi dalam beberapa jam, biasanya, banjir tidak bisa dihindari. Walaupun upaya untuk menghindari terjadinya banjir masih bisa dilakukan, pemerintah saat ini, baik yang di pusat, provinsi, maupun kabupaten atau kota sudah saatnya berpikir untuk mengurangi semaksimal mungkin dampak dari terjadinya banjir dan longsor yang mungkin melanda.

Sering kali, kurangnya antisipasi pemerintah daerah dan pusat dalam menanggungangi bencana banjir membuat masyarakat yang menjadi korban bencana mengalami kesulitan. Baik kesulitan tempat tinggal untuk mengungsi sampai kepada tidak tersedianya pakaian dan makanan di pengungsian. Kondisi ini terus berulang setiap kali bencana terjadi. Padahal, ketika pemerintah sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari, akibat bencana banjir dapat diminimalisasi, walaupun sama sekali tidak mungkin bisa dihindari.

Masih ada waktu bagi pemerintah untuk berbuat lebih banyak dalam membantu korban banjir. Persiapan yang matang, koordinasi yang baik antara instansi pemerintah pusat dan daerah akan membuat penanganan bencana menjadi lebih dirasakan rakyat.

Pemerintah juga perlu mewaspadai dampak lainnya dari bencana banjir dan longsor terkait dengan harga kebutuhan pokok. Banjir yang merendam wilayah pertanian membuat ancaman puso menjadi sangat besar. Saat produksi pangan berkurang, potensi kenaikan harga pangan menjadi lebih besar. Belum lagi, kemungkinan melonjaknya harga kebutuhan akibat putusnya jalur distribusi karena terputusnya ruas-ruas jalan yang terandam banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement