REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah buku yang isinya antara lain tentang reformasi birokrasi ditugaskan kepada kami untuk menyusunnya. Menterinya memang banyak ide, maklum beliau mantan pengusaha. Pada minggu kedua Februari ini, buku tersebut akan diluncurkan. Jumlah halamannya 190.
Buku itu berjudul “Gerakan Reformasi Birokrasi, kiprah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2011-2014”. Isinya cukup menarik. Di antaranya adalah seni kepemimpinan menteri untuk mencapai tujuan reformasi birokrasi; pencapaian utama kementerian dalam seleksi calon pegawai negeri sipil yang bersih dari kolusi, korupsi, dan nepotisme; serta upaya keras menggolkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.
Penyusunannya sistematis dengan bahasa yang mudah dicerna. Meski dari judulnya yang khas kantor pemerintah, teknik sajian isinya bukan khas pemerintah.
Selain isinya menarik, proses pembuatan dan biayanya juga menarik. Sampai menjelang dicetak, tidak ada SPK-nya (surat perintah kerja). Tentu aneh karena kantor tersebut adalah kantor reformasi birokrasi. Biaya penyusunannya dihitung per halaman naskah, hingga kami hanya mendapat Rp 22,8 juta.
Dijanjikan, pencetakannya diserahkan kepada kami sebanyak Rp 100 juta, uang sisanya diberikan kepada kami. Namun dana yang diserahkan untuk anggaran cetak Rp 84,5 juta. Dari yang dijanjikan, kami mencetaknya sebanyak 1.100 eksemplar. Sisa bersihnya sekitar Rp 26 juta. Apakah rupiahnya sebanding dengan kerja kami? Apakah itu menarik? Silakan menjawab sendiri.
S Sinansari ecip
Tim penyusun
Ikuti Whatsapp Channel Republika
