Kamis 23 Oct 2014 12:00 WIB

No Hijab Day, Kampanye Islamfobia

Red:

Gerakan Islamfobia kembali hadir. Setelah provokasi Komunitas Anti Islam di Facebook, muncul kampanye No Hijab Day di Twitter. Gerakan ini menyerukan agar setiap Muslimah berjilbab melepas hijabnya dalam satu hari, yakni pada 11 Oktober 2014. Gerakan tersebut juga mengunggah foto berjudul "No Hijab Day".

Bagi seorang Muslimah, menutup aurat adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah ketika dia keluar rumah atau berhadapan dengan laki-laki bukan mahramnya. Syariat ini merupakan ma’lumun min ad-din bi adh-dharurah, yaitu perkara yang sudah diketahui secara pasti sebagai bagian ajaran Islam, seperti kewajiban shalat lima waktu, keharaman zina, dan semisalnya. Muslimah taat pasti akan menutup aurat demi ketundukannya pada syariat dan ingin mendapatkan ridha Allah.

Di tengah meningkatnya kesadaran Muslimah Indonesia untuk menutup aurat (berhijab), gerakan ini terasa mengada-ada. Aroma kekhawatiran menguatnya kepatuhan mayoritas Muslimah pada perintah Tuhannya tercium kuat. Kampanye ini bagian liberalisasi terhadap umat Islam agar bersikap bebas tak terikat aturan agama.

Ajakan melepaskan hijab walau hanya sehari adalah menyesatkan. Islam bukanlah agama yang memaksa seseorang untuk memeluknya, tapi ketika orang tersebut berislam, dia harus tunduk kepada seluruh ajaran Islam. Inilah yang dinamakan konsisten dalam beragama. n

Puspita Satyawati

Tinggal di Kramatan, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement