Senin 20 Oct 2014 12:30 WIB

Selamat Bekerja Nakhoda

Red:

Pesta demokrasi Indonesia yang digelar lima tahun sekali bisa dibilang mencapai puncaknya hari ini. Proses yang hiruk pikuk, melibatkan adu urat para pendukung fanatik, dan berbiaya tak sedikit ini insya Allah akan ditutup dengan mulus.

Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pejabat presiden dan wakil presiden adalah penanda "ditutupnya" pesta lima tahunan itu. Hari-hari selanjutnya tentunya bukan lagi pesta melainkan kerja. Kerja untuk membuktikan janji-janji yang ditebar selama masa kampanye. Aksi nyata yang dinanti-nanti rakyat Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera dan bermartabat.

Kerja ini tentunya tak hanya mengandalkan dua orang pucuk pimpinan lembaga eksekutif. Ini adalah kerja kita bersama, seluruh elemen bangsa dari pucuk pimpinan lembaga tinggi negara hingga rakyat di pelosok Indonesia. Sebuah kerja sama banyak pihak dalam sebuah platform bernama negara.

Pemerintahan baru juga langsung dihadapkan pada berbagai cobaan. Dari aspek ekonomi, tantangan yang mesti langsung dihadapi adalah harga BBM bersubsidi dan masih besarnya subsidi elpiji. Defisit neraca perdagangan, neraca berjalan, dan neraca pembayaran sekaligus serta nilai tukar rupiah yang terus melemah juga perlu segera dikelola.

Terlebih Indonesia tak lagi mendapat durian runtuh dari tingginya harga komoditas, seperti batu bara, yang sempat dialami pemerintahan SBY. Faktor global juga akan berpengaruh terhadap aliran modal asing yang setidaknya dalam delapan tahun belakangan menganggap Indonesia sebagai tempat investasi portofolio yang amat menguntungkan. Bottleneck pembangunan infrastruktur di berbagai lini juga menghadirkan tantangan luar biasa untuk menggenjot pertumbuhan.

Dari sisi politik, kekuatan Koalisi Merah Putih di legislatif juga menjadi tantangan tersendiri. Bagaimanapun tarik-menarik kepentingan politik nyaris mustahil dihindari pada masa pemerintahan Jokowi-JK.  

Tentunya yang menjadi harapan mayoritas bangsa Indonesia adalah pergantian ini tak cuma sebuah seremonial yang gegap gempita, terlebih banyak hal baru dalam suksesi kepresidenan kali ini. Baru kali ini pergantian presiden di Indonesia disertai arak-arakan dan dimeriahkan ribuan personel marching band serta pawai budaya.

Pendukung Jokowi-JK yang terlibat sejak masa kampanye juga menggelar acara yang diberi judul Pesta Rakyat, yang dimeriahkan ratusan artis Ibu Kota. Tak lupa, jajanan gratis pun disiapkan untuk warga yang ikut berpartisipasi. Mungkin mengingatkan kita pada pelantikan Obama di 2009 yang diramaikan oleh 800ribu warga yang tumpah ruah di sekitar National Mall, Washington DC. 

Tak cuma Pesta Rakyat yang menandai berbedanya pergantian presiden kali ini, outgoing president Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut menorehkan tradisi baru. Beliau menyiapkan acara penyambutan bagi Presiden Joko Widodo, plus bonus tur keliling Istana Negara. Namun, ahli tata negara Saldi Isra sempat mempertanyakan posisi SBY sebagai tuan rumah  karena acara di Istana Negara ini digelar setelah pelantikan Jokowi sebagai presiden.

Tim transisi pemerintahan juga merupakan tradisi baru yang positif di perpolitikan Tanah Air. Berbagai hal baru ini tentunya membuat kita ikut bersemangat. Kita ikut menantikan sekaligus siap berpartisipasi untuk mendukung cita-cita bangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 45.

Selamat bekerja, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK. Selamat menakhodai kapal besar bernama Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement